Beijing (ANTARA News) - Para atlet Olimpiade bisa saja tinggal di apartmen perkampungan atlet yang bernilai jutaan dolar, tetapi hal itu tidak cukup bagi atlet sekaliber Roger Federer serta pemain maha bintang NBA yang mengecam tempat itu. Bangunan khusus yang dijaga secara ketat itu, akan menjadi permukiman sekitar 16.000 atlet selama berlangsung Olimpiade dan setiap apartemen bernilai sekitar dua juta dolar dan akan dijual setelah Olimpiade 8-24 Agustus. Namun juara grand slam 12 kali Federer lebih memiliki sikap sendiri dan keputusannya itu didukung delegasi Swiss. "Rasanya amat susah ketika saya berada di Athena," kata Federer, mengomentari pengalamannya pada Olimpiade 2004. "Saya harus menumpang bus dan jadwal saya jadi tidak terkontrol. Banyak orang yang mengenal saya di perkampungan sehingga saya tidak nyaman, berbeda dengan yang saya alami di Sydney," katanya, seperti dilaporkan Reuters. Ironisnya, di apartemen kontingen Swiss di Beijing, satu-satunya poster besar yang terpampang adalah wajah Federer. "Ia akan menjadi daya tarik besar dan mendapat perhatian besar," kata Ketua Delegasi Swiss, Werner Augsburger. "Jadi masalahnya bukan karena Federer tidak suka tinggal di perkampungan atlet. Semata-mata karena ia memiliki kebiasaan sendiri dan memilih tinggal sendiri," katanya. Saingan berat Federer, Rafael Nadal, sebaliknya tidak khawatir dengan privasinya dan gembir saja tinggal bersama anggota tim kontingen Spanyol lainnya. "Amat berbeda dengan turnamen reguler dalam tur kami. Berada di dalam perkampungan atlet amat nyaman, apalagi bersatu dengan semua atlet lain dari berbagai negara," kata Nadal yang membuat debut dalam Olimpiade. Petenis Inggris, Andy Murray, yang memenangi turnamen Masters di Cincinatti akhir pekan lalu, mengatakan ia amat paham dengan situasi yang dialami Federer. "Amat sedikit petenis yang tinggal di hotel dan saya tidak mengerti mengapa mereka melakukan hal itu," kata petenis Skotlandia itu. "Setelah mengambil keputusan mengikuti Olimpiade, saya tidak berpikir untuk tinggal di tempat lain kecuali di perkampungan atlet. Pasti kita mendapatkan pengalaman besar ketika berada di satu tempat bersama atlet dunia lainnya," katanya. Sikap Federer yang tidak suka tinggal di perkampungan atlet diikuti atlet nama kondang lainnya yang bermain di kompetisi NBA. Empat tahun lalu, tim AS memilih tinggal di hotel mewah QEII ketimbang di perkampungan atlet. Di Beijing, mereka memilih tinggal di hotel mewah bintang lima. "Pada 2004 kami tidak bersosialisasi dengan seorang pun, karena kami tinggal di kapal sedangkan semua orang tinggal di perkampungan atlet," kata pemain dari Miami Heat, Dwayne Wade. "Tahun ini, kami akan sedikit lebih terbuka. Kami mencoba lebih terbuka dan mencoba menikmatinya," katanya. Tim bola basket AS tidak pernah tertarik untuk tinggal di perkampungan atlet. Di Barselona 1992, John Stockton menyatakan apa yang dipikirkannya. "Kami tidak bermaksud membina banyak kawan di sini," katanya, "Karena semangat Olimpiade untuk mengalahkan orang, bukan untuk hidup bersamanya."

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008