bayangan benda tegak akan terlihat "menghilang" karena bertumpuk dengan benda itu sendiri.
Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan hari tanpa bayangan yang terjadi di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir ini karena matahari tepat berada di atas posisi paling tinggi di langit.

"Saat deklinasi matahari sama dengan lintang pengamat, fenomenanya disebut sebagai kulminasi utama," kata Kepala Bagian Humas  BMKG Taufan Maulana kepada wartawan di Jakarta, Kamis.

Pada saat itu, kata dia, matahari akan tepat berada di atas kepala pengamat atau di titik zenit. Akibatnya, bayangan benda tegak akan terlihat "menghilang" karena bertumpuk dengan benda itu sendiri.

Karena itu, lanjut dia, hari saat terjadinya kulminasi utama dikenal juga sebagai hari tanpa bayangan.

Baca juga: Fenomena hari tanpa bayangan di Jepara diwarnai awan mendung


Dia mengatakan dari olah data BMKG diperkirakan sejumlah kota mengalami hari tanpa bayangan dalam beberapa hari ke depan, sementara yang lain sudah mengalami fenomena tersebut.

Beberapa kota di Indonesia yang mengalami hari tanpa bayangan pada 9 Oktober 2019 antara lain di Serang, Banten pukul 11.42 WIB dan Jakarta Pusat (11.40 WIB).  Pada 10 Oktober, terjadi di Jepara, Jawa Tengah,  pukul 11:24:29 WIB.

Kemudian pada 11 Oktober akan terjadi di Bandung, Jawa Barat, pukul 11.25 WIB dan Semarang, Jawa Tengah, (11.20 WIB). Pada 12 Oktober 2019 juga akan terjadi di Surabaya, Jawa Timur, (11.15 WIB) dan pada 13 Oktober 2019 di Yogyakarta (11.24 WIB).


Baca juga: Saat hari tanpa bayangan, pengunjung Tugu Khatulistiwa melonjak tinggi

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019