Tidak. Tidak jadi, dengan situasi Jakarta seperti ini
Jakarta (ANTARA) - Menyusul rangkaian demonstrasi menolak RUU KUHP, UU KPK dan peninjauan undang-undang lainnya yang mewarnai Jakarta, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membatalkan rencananya untuk menghadiri acara C40 Summit di Copenhagen, Denmark.

"Tidak. Tidak jadi, dengan situasi Jakarta seperti ini," kata Anies di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis.

Rencananya, kata Anies, dalam acara C40 Summit yang merupakan pertemuan kota-kota se-dunia, pihaknya akan menyampaikan program yang dilakukan terkait dengan isu lingkungan hidup.

"Sebenarnya, Jakarta perlu hadir untuk menyampaikan program-program yang dilakukan sebagai bagian dari masyarakat dunia. Karena dunia melihat kepada kita, ada melihat masalah tentang lingkungan, kualitas udara dan sebagainya," ucap Anies.

Baca juga: Jakarta tunggu kondusif untuk lakukan perbaikan fasilitas umum

Akan tetapi, lanjut Anies, rencana itu dibatalkan usai mempertimbangkan dengan melihat perkembangan beberapa hari ini di Jakarta dan situasi keamanan dan ketertiban masih belum sepenuhnya stabil.

"Dengan melihat situasi saat ini, maka saya putuskan untuk tidak berangkat dan tetap berada di Jakarta," ucapnya.

C40 World Mayors Summit yang direncanakan akan diselenggarakan di Copenhagen, Denmark, pada tanggal 10-11 Oktober 2019 ini, untuk menjawab pertanyaan masyarakat internasional tentang masalah lingkungan di DKI Jakarta.

Hal itu kesempatan untuk menegaskan komitmen DKI Jakarta dalam memitigasi perubahan iklim untuk menciptakan kota maju yang layak dan nyaman dihuni.

Baca juga: Anies harapkan tahun 2020 ada 200 taman di DKI Jakarta

Rencananya, Anies akan menjadi pembicara pada sesi diskusi khusus untuk para pemimpin kota; melakukan deklarasi Clean Air Cities Declaration bersama Walikota Paris, Los Angeles, Bercelona, Copenhagen, Delhi dan Portland.

Kemudian, bersama 19 pemimpin kota lainnya akan melakukan diskusi terbatas dengan Al Gore, mantan Wakil Presiden AS dan terakhir akan melakukan beberapa pertemuan bilateral dengan pemimpin kota, termasuk sister cities.

Diketahui, aksi demonstrasi terjadi di Jakarta dan kota-kota besar di Indonesia dalam beberapa hari terakhir sejak Senin (23/9) di gedung-gedung legislatif untuk menuntut pembatalan RUU KUHP, Revisi UU KPK dan peninjauan undang-undang lainnya.

Baca juga: Bersepeda di Hari Batik, Anies kampanyekan hidup sehat setiap saat

Di Jakarta, akibat rangkaian aksi demonstrasi oleh mahasiswa dan siswa SMK yang sering berlangsung hingga malam hari dan berujung ricuh, ruas Jalan Gatot Soebroto, Jalan tol Dalam Kota, beberapa ruas jalan lainnya dan operasional di stasiun terdekat yakni Palmerah terganggu serta beberapa fasilitas umum mengalami kerusakan.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019