Jakarta (ANTARA) - Produsen ponsel pintar asal China, Vivo, menilai bahwa perangkat terbarunya yakni V17 Pro yang resmi diluncurkan pada hari ini di Indonesia, belum memerlukan fitur NFC yang kini mulai sering digunakan masyarakat dalam aktivitas pembayaran.

"Di konsumen kami, berdasarkan riset, NFC belum menjadi skala prioritas dari kebutuhan," kata Product Manager Vivo Indonesa, Ricky Bunardi usai peluncuran V17 Pro di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin.

Menurutnya, saat ini sudah cukup banyak layanan pembayaran digital yang bisa dimanfaatkan konsumen selain menggunakan NFC. Seperti menggunakan scan QR Code yang juga cukup banyak digunakan oleh beberapa vendor untuk transaksinya.

"Lagipula sekarang ini sudah banyak alternatif buat pembayaran digital, seperti lewat scan QR Code," tambah dia.

Fitur NFC merupakan singkatan dari "Near Field Communication" yang artinya komunikasi medan dekat, yang membutuhkan dua perangkat yang kompatibel satu sama lain untuk menjadi transmitter dan yang lainnya sebagai penangkap sinyal.

Adanya NFC pada ponsel pintar memungkinkan penggunanya untuk melakukan transfer data, pembayaran digital, membuka kunci perangkat, serta melihat saldo maupun mengisi saldo uang elektronik.

Kegunaan lain dari NFC termasuk menghubungkan perangkat lain ke smartphone dengan mudah, misalnya kamera digital.


Baca juga: Pembayaran Via Ponsel Dimulai di Inggris

Baca juga: Vivo seri V dan Z, apa bedanya?

Baca juga: Vivo V17 Pro rilis di Indonesia, ini spesifikasi dan harganya

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019