Jakarta (ANTARA) - Suami punya peran penting dalam mendukung istri agar bahagia dan jauh dari stres selama masa kehamilan, termasuk menjaga agar sang ibu tidak merasa sendirian dalam menjalani proses tersebut.

"Ubah pola pikir, suami harus merasa ini juga kehamilan bapaknya, jadi hamil berdua," kata psikolog keluarga Putu Andani di Jakarta, Selasa.

Dengan mengganti pola pikir seakan sang suami juga sedang hamil, secara otomatis para kaum Adam bukan cuma sekadar jadi asisten, tapi lebih aktif dalam membantu istri tanpa diminta.

Baca juga: Dua metode kelola stres saat hamil, menangis tak dilarang

"Suami ada kesadaran untuk menemani, jadi partner untuk menjalani kehamilan."

Dia menegaskan, suami harus terlibat dalam setiap hal yang berkaitan dengan kehamilan di mana perempuan mengalami perubahan fisik dan psikis yang kerap menyebabkan rasa tidak nyaman.

Hal-hal kecil seperti bicara dengan janin dan mengusap-usap ibu saat sulit tidur akibat perut yang sudah membesar bisa dipraktikkan.

Baca juga: Kenali tanda-tanda bahaya pada kehamilan

Komunikasi penting untuk digarisbawahi. Para suami yang tidak bisa merasakan kelelahan fisik selama mengandung sebaiknya bertanya apa yang istri inginkan agar ia lebih nyaman.

Di sisi lain, istri juga harus menyampaikan keinginannya secara jelas pada suami.

"Komunikasi harus diperjelas," pungkas dia.

Baca juga: Siapa yang rentan hadapi kehamilan berisiko tinggi?
 

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2019