Kudus (ANTARA) - Perkumpulan Bulu Tangkis Djarum Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mulai menerjunkan tim pencari bakat bulu tangkis di sejumlah daerah di Tanah Air karena mulai tahun 2020 tidak lagi menggelar audisi umum menyusul protes dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

"Kami memang sudah menerjunkan tim pencari bakat ke beberapa daerah untuk mencari atlet muda bulu tangkis berbakat," kata Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppi Rosimin di Kudus, Minggu.

Di antaranya, lanjut dia, ke Kabupaten Klaten, Yogyakarta serta Solo.

Selain menerjunkan tim pencari bakat, lanjut dia, PB Djarum juga akan menjalin kerja sama dengan sejumlah rekanan klub bulu tangkis di Tanah Air karena tahun 2020 tidak ada lagi audisi umum bulu tangkis.

Ia mengakui pencarian bakat atlet muda bertalenta dengan model audisi dibandingkan dengan jalan tikus dengan mencari sendiri ke sejumlah daerah tidak begitu jauh berbeda hasilnya.

"Kami tetap bisa menemukan atlet muda berbakat sesuai kebutuhan PB Djarum untuk digembleng menjadi atlet berprestasi di level dunia," ujarnya.

Bedanya, kata dia, peluang menjadi atlet bulu tangkis berkelas dunia bagi masyarakat luas tidak merata karena tim pencari bakat yang diterjunkan tentunya tidak secara luas menyasar mereka, dibandingkan ketika digelar lewat audisi umum bisa diketahui masyarakat luas.

PB Djarum sudah mengumumkan bahwa tahun 2020 tidak akan menggelar penjaringan talenta muda berbakat di bidang bulu tangkis lewat audisi umum karena tahun 2019 merupakan audisi terakhir.

Berdasarkan pemberitaan Antara, KPAI menganggap audisi bulu tangkis yang digelar Djarum Foundation dinilai ada eksploitasi anak.

Untuk audisi bulu tangkis terakhir, saat ini sudah digelar di dua kota, yakni Bandung dan Purwokerto dari rencana di lima kota dan terakhir final di Kabupaten Kudus yang akan digelar bulan November 2019.

Baca juga: PB Djarum pamit, Yoppy : ini sudah final

Baca juga: KONI nilai sorotan KPAI soal audisi PB Djarum kritik membangun

Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2019