Malang (ANTARA News) - Tim yang difavoritkan menjadi juara, Jakarta P2B Sananta, belum mampu menaklukkan Bantul Yuso Tomkins dan kembali menyerah dengan skor 1-3 (29-27, 19-25, 21-25, 16-25) pada seri kedua putaran kedua kompetisi Sampoerna Hijau Proliga 2008 di GOR Ken Arok Malang, Jumat Malam. Pada pertemuan pertama di Jakarta awal Maret lalu, tuan rumah Sananta juga dipermalukan Yuso dengan skor telak 0-3. Dominasi Yuso atas Sananta tidak hanya di Proliga, karena saat Liga Bola Voli Indonesia (Livoli) 2007, Yuso juga berhasil menundukkan Sananta pada babak final di GOR PKPSO Jember. "Kami bisa menang karena Sananta tidak pernah mengubah pola permainannya. Sejak Livoli hingga pertemuan kedua ini, permainan Sananta mudah dibaca," kata pelatih Bantul Yuso Tomkins, Putut Marhaento. Yuso yang musim ini kembali diperkuat Andri Widiatmoko, dan pemain muka lama Zainuddin, Sodikin (setter) serta pemain muda Ramzil Huda, Ma`ruf Herlambang dan Anto Bertyawan, sebenarnya bisa menang dengan skor 3-0. Pada set pertama, Yuso telah memimpin 24-22, namun gagal merebut angka pamungkas dan terkejar Sananta 24-24. Setelah tiga kali terjadi perpindahan bola, Sananta akhirnya merebut dua poin untuk menang 29-27. "Pemain asing kami tidak menjalankan instruksi dengan baik sehingga set pertama harus kalah. Makanya pada set berikutnya, Jerry Badu (pemain asing) kami tarik dan diganti pemain lain," lanjut Putut. Setelah tertinggal, Andri Widiatmoko dkk bangkit pada tiga set berikutnya dan tidak memberi kesempatan Sananta berkembang. Smes keras yang dilancarkan "spiker" timnas Joko Mardianto dan Riviansyah sering dibendung lawan. Sementara penampilan setter Erwin Rusni juga tidak maksimal. Pelatih Sananta, Benny Martarius mengaku tidak terlalu menyesali kekalahan anak asuhnya, karena Yuso memang bermain lebih baik. "Perjalanan masih panjang. Kami masih bisa membalas di babak `final four`," katanya. Menurut Benny, perfoma anak asuhnya menurun dibanding saat tampil pada seri pertama di Gresik pekan lalu. Selain itu, mental dan konsentrasi Joko Murdiyanto sedang tidak bagus. "Setelah seri pertama di Gresik, kami belum sempat kembali ke Jakarta. Padahal beberapa pemain memiliki keluarga dan ingin segera pulang. Tapi kami tidak mau menjadikan itu sebagai alasan, karena memang lawan lebih baik," ujar Benny. (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008