Serang (ANTARA News) - Penyebaran virus HIV/AIDS sudah sangat mengkhawatirkan, karena hingga saat ini sudah merata ada di 33 provinsi di Indonesia dan yang paling dominan penularannya melalui hubungan seks bebas dan melalui narkoba suntik, terutama di wilayah Pulau Jawa. "Penanganan HIV/AIDS oleh pemerintah pusat sudah banyak dan sangat responsif, tapi di pemerintah daerah belum menunjukkan komitemennya secara maksimal," kata Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Nasional Dr. Nafsiah Mboi di Serang, Banten, Jumat. Ditemui di sela-sela Rapat Kerja Nasional (Rakernas) KPA se-Indonesia di Serang, Banten, Nafsiah mengatakan hingga kni diperkirakan lebih 200 ribu orang di Indonesia terkena virus mematikan tersebut. Sebab, hingga Tahun 2006 sudah ada 193 ribu orang penderita HIV/AID atau orang dengan HIV/AIDS (ODHA), sebagian di antaranya masih ada yang belum mengetahui kalau dirinya sudah terkena penyakit tersebut. Penderita HIV/AIDS, kata dia, paling terutama di kalangan remaja dengan usia umumnya 20 sampai 29 tahun, sedangkan penularannya yang paling dominan, yakni melalui narkoba yang menggunakan jarum suntik dan seks bebas. Bahkan, kecenderungan ke depan penyebaran virus tersebut akan terus bertambah, terutama pada kaum laki-laki yang melakukan seks bebas atau berganti-ganti pasangan. Dalam upaya pencegahan penularan melalui narkoba suntik, kata Nafisah, ada beberapa daerah seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jatim, Yogyakarta, Bali, Sumatera Selatan dan Sumatera Utara sudah melakukan pelayanan Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM), yakni dengan memberikan Metadon sejenis narkoba sintesis kelas dua dengan sekali suntik dalam sehari namun tidak menyebabkan kecanduan. Tujuannya untuk melakukan terapi bertahap bagi pengguna narkoba suntik tersebut. Sementara itu, Ketua Kordinator Wilayah KPA Jawa-Bali, Inang Winarso, mengatakan dari perkiraan 220 ribu orang pengguna narkoba suntik, 46 ribu orang diantaranya sudah masuk dalam program pencegahan, salah satunya melalui PTRM, seperti di Jawa Barat dari 80 persen penderita HIV/ Aids yang menggunakan narkoba suntik sudah menurun menjadi 20 persen. Sementara di Provinsi Banten, kata Winarso, ada sekitar 6.950 orang yang tekena virus HIV, namun baru sekitar 1000 orang yang terungkap. Dengan demikian, masih ada 5.500 orang yang belum diketahui termasuk ribuan yang menggunakan narkoba suntik. Sedangkan di seluruh Indonesia, baru ada 24 titik lokasi untuk program PTRM yang paling banyak berada di DKI Jakarta yakni ada 11 lokasi, Jawa Barat tiga lokasi, sedangkan di Banten belum ada,` katanya.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008