Yogyakarta (ANTARA News) - Group Humpuss menyatakan keinginannya untuk membangun pabrik penghasil bahan bakar ethanol pada 2009, apabila pelitiannya bersama Universitas Gajah Mada berhasil diselesaikan. Direktur PT Humpuss, Tony Purbowo, usai menandatangani perjanjian kerjasama dengan Universitas Gajah Mada (UGM) untuk pengembangan ethanol, di Yogyakarta, Senin, mengatakan, implementasi dari riset bersama UGM itu akan ditindaklanjuti dengan pembangunan pabrik baru. "Yang jelas ada pembangunan industri di bidang tersebut (ethanol)," kata Tony. Menurut dia, saat ini masih sulit untuk dikatakan berapa tahun penelitian yang dilakukan dengan UGM membuahkan hasil. Namun target Humpuss penelitian akan selesai tidak terlalu lama. "Ya mudah-mudahan tahun depan sudah bisa terwujud," ujar dia. Dalam melakukan investasi di bidang ethanol, dia mengatakan, tidak menutup kemungkinan pihaknya akan bekerjasama dengan pihak lain. Atas alasan itu pula, dia mengatakan, melakukan kerjasama dengan UGM untuk mengetahui teknologi yang tepat untuk digunakan mengembangkan ethanol. "Kalau mau gampangnya memang kita bisa mengambil teknologi China atau Brazil, tapi tetap kita mau pakai yang mana, yang biayanya berapa. Terkait juga dengan bahan baku, jadi saya rasa tidak sesederhana itu menggunakan teknologi untuk mengambil ethanol," ujar dia. Sementara itu, Wakil Dekan Fakultas Teknik dan Riset UGM, Hari Sulistyo mengatakan, ada banyak bahan baku untuk menghasilkan ethanol, termasuk yang sedang dikembangkan dari limbah kayu. Oleh karena itu, perlu benar-benar dikembangkan teknologi yang visible untuk mengolahnya. Selain itu, dia mengatakan, perlu dilakukan pencarian secara komprehensif lahan yang bagus untuk mengembangkan bahan baku. "Jadi pihak Humpuss nanti harus sampai tahap implementasi, juga pabrik tidak boleh hanya berproduksi diawal saja lalu tutup karena tidak ada bahan baku," ujar dia. Ethanol (ethyl alcohol) adalah zat alkohol seperti yang terkandung dalam minuman ringan berakohol. Dengan kandungan air di bawah 1 persen, alkohol dapat digunakan sebagai biofuel, bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar minyak. (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008