Kesempatan Jokowi untuk berbuat baik selama lima tahun ini masih ada. Ini tahun yang harus dia buat untuk Papua, katanya
Jayapura (ANTARA) - Tokoh agama Katolik di Papua, Pastor Jhon Jonga berharap dalam melaksanakan pembangunan infrastruktur di Papua, Presiden terpilih Joko Widodo bersama wakilnya Ma'ruf Amin mengedepankan pendekatan budaya.

Selain itu, Jokowi-Ma'ruf juga mengupayakan penyelesaian kasus pelanggaran HAM Papua dalam masa kepemimpinannya.

"Saya apresiasi untuk presiden terpilih Joko Widodo dan Ma'ruf Amin, saya pikir ini periode terakhir untuk Jokowi," kata Pastor Jhon ketika dikonfirmasi dari Jayapura, Jumat.

Sebelumnya, kata dia, pada periode pertama hampir 100 persen seluruh masyarakat Papua memilih Jokowi dengan harapan agar terobosan untuk bicara tentang Papua, yakni dialog Papua-Jakarta tapi lebih pada kasus pelanggaran HAM Papua.

Baca juga: Tokoh Jayapura ajak warga bersikap bijak menerima keputusan MK

Namun, kata dia, selama lima tahun kepemimpinan Jokowi, tidak membicarakan terkait dialog-Jakarta terutama kasus pelanggaran HAM. Akan tetapi, dari Papua masih punya harapan agar pada periode yang kedua ini membicarakan kasus pelanggaran HAM Papua.

"Kesempatan Jokowi untuk berbuat baik selama lima tahun ini masih ada. Ini tahun yang harus dia buat untuk Papua," katanya.

Menurut dia, di periode kedua ini diharapkan Jokowi berusaha mengangkat masalah HAM Papua dengan baik.

Selain kasus pelanggaran HAM, lanjut dia, dalam pembangunan infrastruktur di Papua, diharapkan mengendepankan pendekatan secara budaya dan adat menyangkut hak ulayat hutan, dan hak ulayat tanah.

Baca juga: Tokoh Pepera: Jokowi punya komitmen yang kuat bangun Papua

"Tidak bisa langsung melakukan pembangunan, langsung penebangan hutan demi untuk pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan," katanya.

Ia menambahkan, pembangunan yang berbasis budaya harus dihormati, jangan sampai kasus penembakan di Kabupaten Nduga kembali lagi, kasus iti terjadi seperti pemborong langsung membuka hutan.

Pewarta: Musa Abubar
Editor: Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2019