Jakarta (ANTARA News) - Achmad Tanribali Lamo di Jakarta, Sabtu siang, dilantik oleh Menteri Dalam Negeri Mardiyanto menjadi caretaker (penjabat pelaksana tugas) gubernur Sulawesi Selatan. Pelantikan Tanribali dilakukan menyusul telah berakhirnya masa jabatan gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Selatan Amin Syam dan Syahrul Yasin Limpo pada 19 Januari kemarin. Di sisi lain, keputusan KPUD setempat menetapkan Syahrul Yasin Limpo dan Agus Arifin Nu`mang sebagai pemenang Pilkada 5 Nopember lalu digugat oleh pasangan calon lain sehingga masih menjadi polemik. Mendagri Mardiyanto dalam sambutannya mengatakan bahwa pengangkatan dan pelantikan penjabat gubernur Sulsel yang baru dilakukan atas pertimbangan masa jabatan gubernur yang lama dan belum adanya keputusan dari Mahkamah Agung dari proses hukum sengketa Pilkada Gubernur Sulsel periode 2008-2013. "Penunjukan penjabat gubernur Sulsel adalah suatu kebutuhan dan keharusan untuk menjamin kesinambungan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di Sulsel," katanya. Mendagri menjelaskan bahwa Tanribali telah memenuhi kriteria penjabat gubernur Sulsel yang harus mampu bersikap netral, memiliki kapasitas dan memenuhi syarat-syarat legalitas yang sesuai aturan perundang-undangan. "Tanribali Lamo dinilai memenuhi kriteria tersebut, sehingga tepat untuk mengemban tugas memimpin Sulsel dalam masa transisi hingga dilantiknya gubernur yang definitif," katanya. Mendagri mengingatkan bahwa, penyelesaian masalah pilkada Gubernur di Sulsel bersifat kompleks, sehingga diperlukan penjabat gubernur yang bisa memahami karakteristik, budaya, kebiasaan masyarakat daerah, dan dapat menyelesaikan masalah yang ada dengan mempertimbangkan aspek sosial, politik, dan keamanan. Penetapan status dan tugas Tanribali Lamo, sifatnya hanya sementara untuk mengawal penyelenggaraan pemerintahan di Provinsi Sulsel sampai dilantiknya gubernur dan wakil gubernur terpilih masa jabatan 2008-2013. Selama masa transisi tersebut, tugas utama yang harus diemban penjabat gubernur ada tiga hal, yakni menjaga kewibawaan pemerintah dan menjalankan penyelenggaraan pemerintahan umum. Kedua, mengayomi dan melindungi masyarakat serta mencegah terjadi konflik yang berkepanjangan di kalangan pihak-pihak yang saling bertentangan. Terakhir, melakukan komunikasi dengan pihak-pihak yang bersengketa, tokoh-tokoh masyarakat, dan elemen-elemen lain di Sulsel. Dalam acara itu, tampak hadir Syarul Yasin, Ketua DPRD Sulsel Agus Arifin Nu`mang, Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, dan pihak Kepolisian Daerah setempat. Sementara itu, Juru Bicara Depdagri Saut Situmorang menambahkan bahwa pelantikan penjabat gubernur Sulsel tersebut telah mendapat dukungan dari Amin Syam dan Syahrul Limpo. Dukungan itu, dapat dilihat dari kehadiran Syahrul Yasin Limpo. Sementara Amin Syam sendiri, menurut Saut, sedianya juga akan menghadiri acara pelantikan yang sebenarnya dijadwalkan pada Minggu (20/1). "Namun, karena persoalan teknis akibat perubahan jadwal pelantikan yang dimajukan, Amin Syam tidak bisa hadir," katanya. Acara pelantikan kali ini tampak berbeda dengan pelantikan sebelumnya, karena sebelum dilantik menjadi Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan, beberapa saat sebelumya, Mayjen TNI Tanribali Lamo (sebelumnya menjabat sebagai Asisten Personalia TNI Angkatan Darat) dilantik menjadi Staf Ahli Mendagri bidang Politik dan Hukum.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008