Surabaya (ANTARA News) - Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Bambang Suranto memaknai tanda jabatan di pundaknya dengan filosofi stroberi dengan gula merah. "Saya ini biasanya menduduki jabatan komandan sangat singkat. Dari pengalaman, biasanya cuma delapan bulan atau satu tahun lebih sedikit," katanya, mengawali filosofi sejarah perjalanan kariernya di militer. Ia bercerita, sebaliknya jika duduk di jabatan staf justru sangat lama. Ia pernah menjabat staf sebagai Kepala Seksi (Kasi) Operasi di Korem dengan mendampingi tiga komandan dan menjabat Asisten Operasi dengan tiga panglima di Kostrad. "Jadi garis merah (sebagai tanda jabatan komandan atau panglima,-red) di pundak saya ini bukan stroberi, tapi gula merah, sehingga mudah meleleh," ujar alumni Akademi Militer (Akmil) Magelang angkatan 1975 itu. Mantan Komandan Korem Madiun dan Surabaya itu mengemukakan, meskipun demikian, ia selalu berupaya memberikan yang terbaik di manapun melaksanakan tugas. Salah satu cara melaksanakan tugas dengan cara terbaik itu adalah menjalin komunikasi dengan berbagai kalangan, seperti wartawan, pengusaha, tukang becak, petani dan nelayan juga sudah menjadi programnya. "Kami butuh masukan. Kalau kita ngaca sendiri, pasti kelihatan paling ganteng, meskipun di leher kita ada panunya. Untuk hal seperti itu, hanya orang lain yang bisa mengingatkan kita," kata mantan Pangdivif 1 Kostrad dan mantan Kepala Staf Kostrad itu. (*)

Copyright © ANTARA 2007