Jakarta (ANTARA) - Mantan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Purnawirawan Bernard Kent Sondakh menyatakan prihatin dan menyayangkan adanya pernyataan dari salah satu capres yang menyebut pertahanan Indonesia lemah dan TNI lemah.

"Pernyataan tersebut, tidak sesuai fakta dan dapat membahayakan persatuan bangsa," kata Bernard Kent Sondakh, di Jakarta, Rabu.

Menurut Laksamana Kent Sondakh, pertahanan Indonesia kuat dan TNI juga kuat, sehingga Indonesia disegani oleh negara-negara lain di dunia internasional.

Dari pendekatan kemaritiman, menurut Kent Sondakh, Indonesia saat ini memiliki sekitar 300 kapal perang baik berukuran besar, sedang, maupun kecil. "Kapal perang itu, ada juga yang produksi Indonesia," katanya.

Kent Sondakh juga melihat TNI saat ini, solid dan kompak, TNI juga merupakan militer yang terkuat di Asia Tenggara.

"Apalagi Indonesia, didukung oleh kondisi geografis yang strategis. Kapal-kapal dari negara lain, kalau ingin masuk ke Indonesia harus melalui jalur-jalur yang sudah terpetakan oleh TNI," katanya.

Salah satu indikator TNI kuat, kata dia, Indonesia sering diajak latihan tempur bersama oleh negara-negara maju, seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Australia.

Kent Sondakh juga melihat, kebijakan politik luar negeri Indonesia kuat. Indonesia, kata dia, banyak memberikan bantuan untuk perdamaian di negara-negara lain. Indonesia juga selalu mengirimkan TNI sebagai pasukan perdamaian PBB ke negara-negara yang membutuhkan.

"Indonesia saat ini, menjadi salah satu anggota Dewan Keamanan PBB. Tidak mudah menjadi anggota DK PBB. Ini karena negara-negara lain menghargai Indonesia," katanya.

Karena itu, Kent Sondakh menyayangkan, jika ada yang mengatakan pertahanan Indonesia lemah dan TNI lemah. "Pernyataan itu, melemahkan kebanggaan terhadap Indonesia," katanya.

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019