Kudus (ANTARA) - Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, diwarnai dengan penandatanganan petisi "ojo nyampah neng Kudus" oleh Bupati Kudus Muhammad Tamzil sebagai bentuk dukungan terhadap komunitas peduli lingkungan di daerah setempat yang mengkampanyekan pengurangan sampah plastik, Minggu.

Kegiatan hari peduli sampah yang diperingati setiap 21 Februari dan penandatanganan petisi tersebut, digelar di Alun-alun Kudus yang bertepatan dengan pelaksanaan sehari tanpa kendaraan (car free day).

Bupati Kudus Muhammad Tamzil juga berkesempatan membacakan puisi karya pemenang lomba yang berjudul "Sampah Serapah Seripah".

Usai membacakan puisi dan menandatangani petisi, Bupati Kudus juga ikut memungut sampah yang berserakan di jalan serta membagikan tas kreasi sampah kepada masyarakat.

"Kami mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan oleh Komunitas Kresek Kudus," kata Bupati Kudus Muhammad Tamzil di Kudus, Minggu.

Ia menginstruksikan kepada organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk melanjutkan kegiatan peduli lingkungan tersebut.

Masyarakat Kudus juga diajak mengurangi sampah plastik dengan mengurangi penggunaan kantong plastik saat berbelanja dengan membawa sendiri tas belanja.

Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk membawa sendiri botol minuman dari rumah yang dapat digunakan berkali-kali saat bepergian keluar rumah.

"Beberapa tahun terakhir, Kudus memiliki program pengurangan sampah plastik. Dengan adanya kegiatan ini tentunya masyarakat semakin sadar menjaga lingkungan," ujarnya.

Ketua Komunitas Kresek Kudus Faesal Adam mengungkapkan kegiatan seperti ini rutin digelar setiap peringatan hari sampah nasional.

Tahun ini, kata dia, temanya memang tentang upaya pengurangan sampah plastik.

Pada acara puncak, katanya, ada pameran daur ulang sampah, workshop kreasi sampah, serta pameran foto.

"Kami juga akan memperkenalkan buku puisi serta meresmikan program sedekah sampah," ujarnya.

Ia berharap masyarakat di Kabupaten Kudus senantiasa menjaga kebersihan lingkungan serta mau mengurangi pemakaian kantong plastik untuk mengurangi sampah plastik yang mulai mengkhawatirkan.

"Masyarakat juga bisa bersedekah sampah yang masih bisa didaur ulang karena hasilnya nanti untuk pemberian beasiswa anak sekolah," ujarnya.

Gerakan peduli lingkungan tersebut, kata Adam, sangat diharapkan mendapatkan dukungan dari pemerintah daerah. 

Baca juga: Buang sampah sembarangan, sembilan warga Kudus-Jateng didenda Rp200.000
Baca juga: Pelukis Kudus ciptakan kaligrafi berbahan sampah

Baca juga: Sampah seberat setengah ton di Gunung Salak dibersihkan
 

Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019