Pengembang diminta ikut berpartisipasi membangun fasilitas umum dan fasilitas sosial untuk memberikan kenyamanan bagi penumpang
Jakarta (ANTARA News) - Vice Corporate Communications PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Eva Chairunisa mengharapkan pengembang di sekitar Stasiun Cisauk Kabupaten Tangerang dapat memanfaatkan berbagai fasilitas yang tersedia dengan rampungnya modernisasi stasiun ini.

Menurut Eva pengembang (perusahaan properti) juga dapat membangun fasilitas umum dan fasilitas sosial  pendukung untuk memberikan kenyamanan bagi masyarakat yang akan bepergian.

“Misalnya berjarak hanya sekian menit dari lokasi Stasiun Cisauk dan sekian kilometer dari akses pintu tol. Itu sebabnya kami mengharapkan nilai lebih dan kemudahan akses ini, didukung juga oleh mereka. Kalau belum ada sarana jalan (pedestrian) di daerah yang terdekat, mohon mereka dapat membangun atau menyediakannya," kata Eva di Jakarta, Sabtu.

Begitu juga dengan bus ulang-alik (shuttle bus) yang menghubungkan daerah mereka dengan stasiun Cisauk. Atau jembatan penghubung (skybridge) maupun underpass yang berada dekat dengan stasiun, dan kerap dijanjikan sebagai akses mempermudah pengunjung dan penghuni, diharap segera direalisasikan.

"Kami juga melihat bentukan dari konsep pengembangan Transit Oriented Living (TOL) yang merupakan implementasi konsep Transit Oriented Development (TOD) di sekitar Stasiun Cisauk, merupakan konsep ideal yang mengkoneksikan antara bangunan stasiun kereta api, terminal intermoda dan pasar moderen dengan perumahan dan juga apartemen secara optimal," ujarnya.
 
Bahkan, menurut Eva, kerja sama yang melibatkan perusahaan swasta dengan BUMN ini mencerminkan bentuk kerjasama  public private partnership, sehingga konsep di Cisauk ini menjadi pendorong konsep TOD serupa di tempat lainnya. 

"Salah satu antisipasi yang dilakukan oleh PT KCI  sebagai anak perusahaan PT KAI, adalah nantinya secara bertahap menambah jumlah gerbong kereta yang saat ini baru mencapai 10 gerbong, menjadi 12 gerbong di setiap rangkaian,” katanya.

Stasiun Cisauk kini memiliki dua lantai yang dilengkapi dengan satu unit lift dan satu unit eskalator di pintu utara, satu unit lift dan satu unit eskalator di pintu selatan, satu unit lift dan satu unit eskalator menuju peron arah Rangkasbitung serta satu unit lift dan satu unit eskalator menuju peron arah Tanah Abang. 

Mulai 1 Februari 2019 Stasiun Cisauk hanya melayani masuk dan keluar stasiun melalui bangunan baru tersebut. Stasiun ini langsung terhubung dengan terminal melalui jembatan penyebrangan orang dan juga dikelilingi kawasan residensial. 

Untuk kesiapan pelayanan, PT KCI juga telah memenuhi fasilitas transaksi tiket dengan dibukanya 2 loket serta 9 gate elektronik, pos kesehatan dan ruang administrasi stasiun. Guna mendukung pelayanan, sejumlah petugas penjualan, pelayanan dan pengamanan juga telah disiapkan.

Keberadaan Stasiun Cisauk yang berdiri di Jalan Raya Cisauk, Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang ini, setiap harinya melayani sekitar 6.200 penumpang dengan 132 perjalanan KRL menuju Parung Panjang/Maja/Rangkasbitung dan Tanah Abang. 

Terkait hal itu, PT Hutama Anugrah Propertindo (HAP) selaku salah satu pengembang di daerah ini melalui proyek Serpong Garden Apartment (Segar) berencana untuk mempermudah akses menuju Stasiun Cisauk bagi penghuninya, selain kemudahan akses menuju Pasar Modern Intermoda. 

Direktur Utama PT HAP Ferdy Sutrisno mengatakan perusahaannya ingin memberikan manfaat lebih bagi penghuninya  selain akses ke Stasiun Cisauk dan terminal terpadu intermoda, waktu tempuh akan menjadi semakin efisien. 

"Sebab dengan menggunakan jalur urban Railway Jabodetabek, selain bebas macet dan waktu tempuh lebih terjamin, biaya yang dikeluarkan juga relatif rendah,” katanya. 

Ferdy Sutrisno menambahkan dari Stasiun Cisauk, hanya membutuhkan waktu 45 menit, sampai  ke Stasiun Dukuh Atas Sudirman Jakarta Pusat, dengan biaya Rp 4.000,- satu kali naik  kereta. 

"Terbuka juga akses ke daerah manapun, termasuk sampai bandara Soekarno Hatta,  menggunakan jaringan transportasi kereta rel listrik dan LRT Jabodetabek yang akan segera selesai," ujarnya.

Selain itu, hunian yang dibangunnya juga terhubung dengan terminal terpadu intermoda lewat sebuah jembatan sejauh lima menit berjalan kaki, yang akan menjadi pusat transportasi darat terpenting di kawasan ini,  seperti halnya menggunakan  bus Transjakarta dan bus antar kota, yang nantinya  akan berpusat di daerah tersebut. 
Baca juga: Menteri Perhubungan minta siapkan angkutan pengumpan dan TOD MRT
 

Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019