Jayapura (ANTARA News) - DPRD Papua minta PT Freeport Indonesia (PTFI) melaporkan secara rinci dan periodik mengenai ekspor emas dan perak ke Amerika Serikat (AS) yang selama ini tidak pernah dilaporkan. Ketua Komisi C DPRD Papua, Jan Ayomi, S.Sos, di Jayapura pada Jumat mengatakan bahwa perusahaan yang beroperasi di Tembagapura, Mimika, Papua itu selama ini hanya melaporkan ekspor konsentrat tembaga, sementara ekspor emas dan perak tidak dilaporkan. Padahal, katanya, emas yang diproduksi PTFI di Tembagapura itu merupakan produksi emas terbesar kedua di dunia dengan kualitas terbaik. Oleh sebab itu Ayomi yang juga Wakil Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Papua minta agar PTFI secara terbuka melaporkan produksi emas dan perak yang sudah diekspor ke AS agar diketahui pemerintah dan masyarakat Papua. Menurutnya, semenjak perusahaan tambang tembaga raksasa itu beroperasi di Papua hingga detik sekarang belum pernah perusahaan itu secara transparan memberikan laporan soal produksi emas dan perak, baik kepada pihak eksekutif maupun legislatif di provinsi ini. Ketidakterbukaan PTFI soal ekspor emas dan perak tersebut dinilai Ayomi sebagai salah satu bentuk korupsi terhadap sumber daya alam sehingga bisa dikategori dalam kasus subversi ekonomi. Sementara itu tokoh reformasi Indonesia, Amin Rais dalam ceramahnya di Jakarta beberapa waktu lalu mengatakan, ekspor emas dan perak asal Papua yang dilakukan PTFI itu diduga keras merupakan tindakan megakorupsi, sehingga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono harus berani untuk memongkarnya agar negara tidak dirugikan. Menurutnya, kasus megakorupsi di PTFI ini merupakan contoh salah satu di antara sekian banyak kasus serupa yang terjadi di perusahaan-perusahaan tambang lainnya yang beroperasi di Indonesia sehingga perlu ditangani serius oleh aparat penegak hukum. Amin Rais mengatakan, kasus megakorupsi di PTFI itu meerupakan kasus yang menggabungkan kejahatan penjarahan kekayaan bangsa,kejahatan penghancuran lingkungan dan kejahatan penggelapan pajak. Keterangan yang diperoleh ANTARA dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provincsi Papua di Jayapura Jumat menyebutkan, selama ini PTFI hanya melaporkan produksi dan ekpsor konsentrat tembaga keluar Papua menentara produksi emas dan perak tidak dilaporkan.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007