Menurut mereka, perjalanan selama 25 tahun tidak selalu berjalan mulus, namun rasa syukur serta janji pernikahan yang berhasil menguatkan keduanya.
Armand dan Dewi menceritakan mereka juga mengalami pasang surut kehidupan rumah tangga. Namun, rasa syukur menjadi pegangannya sehingga keadaan apapun yang mereka rasakan dijalani dengan ikhlas.
"Manis enggak mungkin 100 persen. Tapi gimana cara mempertahankan rasanya agar selalu manis dari semua rasa yang ada itu. Kita bersyukur saja dikasih pahit, Alhamdulillah. Ingat misi awal menikah, itu yang kita pegang," kata Dewi saat berbincang usai jumpa pers konser "1 Hati 1 Cinta" di Jakarta, Rabu.
"Kita harus ingat sama janji kita berdua yang dulu pernah diucapin. Sabar saja, kalau enggak ada bersyukurnya pasti mentok. Bersyukur yang luar biasa akan menghapus semua rintangan," lanjut Dewi.
Sementara itu, Armand merasa bahwa keimanan seseorang juga membantu dalam mempertahankan rumah tangga. Ia mempercayakan semua yang terjadi di dalam keluarganya kepada Tuhan.
"Menurut saya pribadi emang keimanan sih. Kalau kita punya keimanan yang kuat, apapun yang terjadi bisa diselesaikan Tuhan. Itu memang ada Allah Yang Maha Melihat dan Mendengar. Dulu waktu saya tur jauh, tiga bulan sama GIGI, saya merasakan itu, yang melihat dan mendengarkan itu ada. Jadi apa yang kita lakukan pasti tercatat karena ada yang melihat," ujar Armand.
Dewi mengungkapkan jika dirinya bukan orang yang cemburuan dan berpikir negatif kalau sedang jauh dari suami. Ia justru memberi dukungan penuh.
"Saya yang penting dia pulang, uangnya buat saya. Kalau saya takut-takutan, mungkin saya udah ditinggalin sama dia. Saya support dia untuk banyak penggemarnya. Saya dandanin dia, kalau dia kelihatan tua nanti malah enggak laku," jelas Dewi.
"Buat saya itu adalah rumah (Dewi Gita). Saat pulang ke rumah, itulah rumah yang saya inginkan," terang Armand menambahkan.
Baca juga: Lagu "11 Januari", alarm ultah pernikahan Armand-Dewi Gita
Baca juga: Armand-Dewi Gita bikin konser 25 tahun pernikahan
Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2018
