meski sektor properti sedang stagnan selama sekitar empat tahun terakhir, tetapi diharapkan setelah 2019 akan bagus kembali
Jakarta, (ANTARA News) - BUMN Waskita Karya menyatakan terus mengembangkan kinerja anak usahanya tidak hanya yang bergerak di jalan tol yaitu Waskita Toll Road, tetapi juga anak usaha lainnya seperti Waskita Karya Realty, Waskita Karya Energi, dan Waskita Beton Precast.

"Waskita Beton Precast tumbuh seiring dengan tumbuhnya kontraktor karena berada di hulu, Waskita Beton Precast mengikuti pertumbuhan induknya," kata Direktur Utama Waskita Karya I Gusti Ngurah Putra, di Jakarta, Kamis.

Sedangkan untuk anak usahanya yang bergerak di bidang properti, I Gusti Ngurah Putra menyatakan bahwa meski sektor properti sedang stagnan selama sekitar empat tahun terakhir, tetapi diharapkan setelah 2019 akan bagus kembali.

Apalagi, ia mengungkapkan bahwa PT Waskita Karya Realty (WKR) juga sedang melakukan ekspansi bisnis properti di Denpasar, Bali, dengan mengembangkan kawasan perumahan seluas 12 hektare yang mengintegrasikan kebutuhan gaya hidup dan pusat komersial, serta tengah mengembangkan kawasan terpadu Vasaka Residence yang menyasar kebutuhan pasar segmentasi konsumen kelas menengah-atas.

Sekarang dengan adanya isu gempa, ujar dia, maka pihaknya juga meminta agar WKR membuat struktur rumah dari baja yang tahan gempa sebagai salah satu cara untuk menarik konsumen pasar yang lebih besar lagi.

Sementara bagi Waskita Karya Energi, Dirut Waskita Karya mengungkapkan bahwa pada awal tahun depan, pihaknya akan melakukan kajian agar Waskita Karya Energi ditingkatkan tidak lagi energi, tetapi juga membangun infrastruktur lainnya.

Waskita Karya (Persero) mencatatkan kinerja laba bersih pada kuartal-III 2018 sebesar Rp4,49 triliun atau meningkat 53,76 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp2,92 triliun.

Dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (1/11), Waskita Karya (WSKT) tengah fokus untuk menyelesaikan proyek-proyek infrastruktur yang sedang dikerjakan, di mana jumlah total nilai kontrak dari proyek-proyek infrastruktur yang sedang dikerjakan sebesar Rp101,76 triliun. Proyek itu berasal dari pengembangan proyek-proyek infrastruktur jalan tol, baik Trans Jawa maupun Trans Sumatera.

Pendapatan usaha Perseroan tercatat sebesar Rp36,23 triliun atau tumbuh 26,98 persen dibandingkan pencapaian pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp28,53 triliun.

Pada tahun 2018, Perseroan telah menerima pembayaran tahap ke-4 dari proyek LRT Sumatera Selatan senilai Rp3,9 triliun pada September 2018.

Selanjutnya diharapkan hingga akhir tahun Perseroan akan menerima pembayaran dari sejumlah proyek "turnkey" yang rampung dengan perkiraan nilai Rp15 triliun sampai Rp20 triliun.

Sampai dengan kuartal-III tahun 2018 Waskita Karya telah menyelesaikan beberapa proyek infrastrusktur seperti Proyek LRT Sumatera Selatan, Proyek Tol Pejagan-Pemalang Seksi 3 dan 4, Proyek Tol Kartasura-Sragen, Proyek Bandara Ahmad Yani Semarang dan Proyek Runway Bandar Udara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto, Samarinda.

Dalam beberapa bulan ke depan diharapkan Waskita dapat menyelesaikan Proyek Tol Pemalang-Batang, Tol Batang-Semarang, dan Proyek Tol Salatiga-Kartasura.

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2018