"Saya sangat menyukai tema peringatan UN Day hari ini, `UN and Us`. Tema ini mencerminkan tidak ada `gap` (jarak) antara PBB dan kita. Karena memang keberadaan PBB harus dapat dirasakan oleh kita semua," kata Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi di Jakarta, Jumat.
Menlu Retno mendorong agar PBB dapat menjadi lebih diterima (relatable) dengan masyarakat umum. Untuk itu, menurut dia, PBB perlu menjadi badan internasional yang lebih efektif, efisien, transparan, dan akuntabel.
"Dengan membuat PBB lebih dapat diterima oleh masyarakat, kita bisa memastikan hasil kerja PBB juga dapat dirasakan langsung oleh masyarakat," ujar dia.
Pada kesempatan itu, Menlu Retno juga menekankan pentingnya menjaga kerja sama dan sinergi antarnegara dalam upaya mencapai pembangunan global yang inklusif dengan menegakkan prinsip "kemakmuran untuk semua dan tidak ada yang tertinggal".
"Keberpihakan menjadi sangat penting dalam hubungan internasional, keberpihakan terhadap kelompok rentan, keberpihakan terhadap kepentingan negara-negara berkembang dan negara tertinggal, keberpihakan terhadap negara-negara kepulauan kecil, keberpihakan terhadap perempuan dan anak-anak," ucapnya.
Menlu RI berharap PBB yang telah memasuki usia 73 tahun dapat semakin menjadi badan internasional yang dapat mewujudkan perdamaian, kemakmuran dan keadilan bagi semua.
"Saya berharap di tahun yang ke-73, PBB bisa lebih dekat dengan kita. Kita dan PBB bekerja sama bergandengan tangan untuk dunia yang lebih baik," ujar Retno.
Baca juga: PBB luncurkan "hotline" untuk catat dugaan pelecehan-eksploitasi seksual
Baca juga: PBB: Myanmar tidak siap bagi pemulangan pengungsi Rohingya
Baca juga: PBB kecam aksi terorisme di Surabaya
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018