Inflasi yang rendah selama tahun ini akan mendorong pengendalian harga yang lebih baik di tahun mendatang
Jakarta (ANTARA News) - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memprediksikan pada November 2018 akan mengalami inflasi daam kisaran rendah yakni 0,16 persen secara bulanan (month to month/mtm), yang disebabkan salah satunya karena komoditas pangan seperti daging ayam ras dan sayuran yang masih deflasi.

Perkiraan itu diungkapkan Perry di Jakarta, Jumat, berdasarkan survei pemantauan harga Bank Sentral pada pekan pertama November 2018,.

Jika proyeksi BI itu benar, maka inflasi tahunan pada bulan ke-11 ini adalah 3,12 persen (year on year/yoy), sedangkan sepanjang Januari-November 2018 (year to date/ytd), inflasi 2,39 persen. Angka itu lebih rendah dari inflasi Oktober 2018 yang sebesar 0,28 persen (mtm) dan 3,16 persen (yoy). 

"Berdasarkan survei pemantauan harga minggu pertama, November ini inflasinya cukup rendah, 0,16 persen (mtm) dan 3,12 persen (yoy)," ujar Perry.

Menurut penilaian BI, masih terdapat beberapa komoditas yang menunjukkan tren kenaikan harga.

Komoditas itu pula yang menyumbang inflasi yakni bawang merah, beras, bahan bakar minyak, dan emas perhiasan. Hal itu berkebalikan dengan daging ayam ras dan sayuran, yang deflasi.
 
Hingga akhir tahun, Bank Sentral memperkirakan inflasi akan sebesar 3,2 persen (yoy) atau lebih rendah dari proyeksi sebelumnya yakni 3,4 persen (yoy). Namun, angka ini pun sesuai target sasaran tahunan di 3,5 persen plus minus 1 persen. 

Inflasi yang rendah selama tahun ini akan mendorong pengendalian harga yang lebih baik di tahun mendatang.

Perry memproyeksi inflasi di 2019 sebesar 3,5 persen (yoy), atau lebih rendah daripada proyeksi sebelumnya di 3,6 persen.
 
"Sehingga ini juga akan mendorong tekanan inflasi 2019 juga lebih rendah dari perkiraan kami sebelumnya. Pada 2019, sebelumnya diperkirakan 3,6 persen, menjadi 3,5 persen," kata Perry.

Baca juga: Upaya BI kendalikan inflasi melalui klaster produksi
Baca juga: BPS sebut cabai merah picu inflasi Oktober 2018
 

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2018