Jakarta (ANTARA News) - Ratusan orang yang tergabung dalam aktivis pergerakan lintas generasi berkumpul di kawasan Menteng, Jakarta, Selasa malam, untuk mendesak pengusutan tuntas kasus penganiayaan terhadap aktivis Ratna Sarumpaet. 

Tampak dari sejumlah tokoh yang hadir antara lain Eggi Sudjana, Hariman Siregar, Fahri Hamzah, Ferdinand Hutahaean, Natalius Pigai dan lain-lain. 

Sejumlah poin tuntutan dibacakan oleh Eggi Sudjana, yakni: 

1. Kekerasan politik adalah kebiadaban dalam kehidupan berbangsa dan diatur oleh demokrasi. 

2. Menuntut rezim pemerintahan Jokowi-JK bertanggungjawab menjaga iklim demokrasi tanpa kekerasan. 

3. Menuntut Polri mengusut pelaku kekerasan tersebut. 

4. Menuntut diusutnya pelaku kekerasan yang terjadi pada Ratna Sarumpaet serta aktivis pergerakan lainnya seperti Hermansyah, Neno Warisman, secara tuntas. 

Eggi mengatakan berdasarkan informasi yang diteirmanya, penganiayaan terjadi setelah Ratna Sarumpaet menjadi penceramah dalam acara perkumpulan jurnalis internasional di Bandung. 

Eggi menyayangkan tindak kekerasan yang terjadi terhadap aktivis pergerakan. 

"Kenapa seorang perempuan aktivis bisa dihancurkan, siapa yang tega," tegas Eggi. 

Sementara itu Hariman Siregar menyatakan penganiayaan yang menimpa Ratna sangat mengagetkan, karena menurut dia Ratna tidak memiliki musuh. 

Hariman menegaskan sangat mengenal Ratna. Menurut dia, Ratna pasti melaporkan setiap kejadian yang menimpanya. 

Jika Ratna sampai tidak melapor, artinya penganiayaan yang menimpanya sangat menakutkan. 

"Polisi menyayangkan ibu Ratna tidak melapor. Kalau ibu Ratna tidak melapor artinya sudah sangat menakutkan dia," tegas Hariman.

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018