Sejarah bibimbap di Korea dimulai sejak ratusan tahun lalu saat para petani Korea bekerja terlalu keras ..."
Jakarta (ANTARA News) - Segala hal tentang Korea sepertinya sekarang makin disukai seiring dengan semakin gencarnya terpaan “Korean wave” di Tanah Air.

Sebut saja Korean food atau k-food alias makanan asal Korea yang kini marak dijumpai di setiap sudut Kota Jakarta dan lainnya. Salah satu yang paling gampang dijumpai adalah bibimbap.

Menurut pakar kulinari Korea; Profesor Yoon Sook-ja, secara harfiah bibimbap berarti “nasi campur”. Seperti namanya, bibimbap terdiri atas semangkuk nasi putih dengan lauk pauk di atasnya berupa sayur mayur, daging sapi, telur, dan juga pasta cabai; gochujang.
 
(ANTARA News/Ida Nurcahyani)

“Sejarah bibimbap di Korea dimulai sejak ratusan tahun lalu saat para petani Korea bekerja terlalu keras, dan sibuk sampai-sampai mereka tak punya waktu untuk makan siang dan makan malam. Jadi saat mereka makan bersama, mencampur semua bekal masing-masing dalam mangkuk dan memakannya bersama,” kata Yoon Sook-ja di Institut Makanan Tradisional Korea, Museum Tteok, Seoul pada Selasa (18/9).

Sementara instruktur memasak masakan Korea profesional, Park Soon-min menjelaskan bahan utama bibimbap terdiri atas tiga sayur utama yakni timun, "doraji" atau akar bunga bellflower, dan "gosari" atau batang sejenis tumbuhan paku.
Bahan-bahan untuk bibimbap. (ANTARA News/Ida Nurcahyani)


"Tiga sayuran utama itu melambangkan makna bibimbap bagi rakyat Korea yakni persatuan. Dalam semangkuk bibimbap ada akar yang melambangkan para leluhur, batang adalah orang tua sementara buah adalah kita. Jadi kita disatukan dalam satu mangkuk sebagai keluarga yang harmonis, itu sebabnya saat makan bibimbap harus diaduk," kata Park.

Ketiga sayuran tersebut lalu diiris panjang-panjang tipis, dicuci bersih dan ditiriskan dengan ditaburi sedikit garam agar kandungan air dalam sayur hilang.

Setelah itu setiap sayuran ditumis hingga kandungan air benar-benar hilang. Jangan lupa campur saus khusus berupa gochujang (pasta cabai yang difermentasi) dan minyak wijen pada batang tumbuhan paku saat ditumis.
Instruktur memasak profesional Park Soon-min membantu salah satu pengunjung Tteok Museum mengenakan hanbok (pakaian tradisional Korea Selatan) (ANTARA News/Ida Nurcahyani)

Sisa saus digunakan untuk memarinasi daging sapi yang sudah diiris panjang-panjang dan tipis sebelum ditumis.

"Cara memasaknya harus sesuai urutan warna, masak yang warnanya terang duluan baru ke yang lebih gelap, lalu susun sayuran dan daging sapi di atas nasi hangat dan beri telur mata sapi di atasnya."

Bibimbap disajikan dengan "hobakjeon" atau timun goreng tepung, kimchi, sup tauge dengan pasta kacang dan kue beras.
Tteok Museum yang menyajikan 2.000-an perlengkapan yang berhubungan dengan kue tradisional Korea, tteok dan juga memberikan kursus belajar masak masakan tradisional Korea. Terletak di Seoul, Korea Selatan. (ANTARA News/Ida Nurcahyani)

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018