panen ikan kerapu tersebut akan dijual ke berbagai pihak termasuk potensial untuk diekspor seperti ke Jepang, Hongkong, dan Thailand, dengan harga sekitar Rp100 ribu per kilogram
Bontang, Kaltim (ANTARA News) - PT Pupuk Kaltim, anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) memiliki program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) membantu budi daya keramba jaring apung di perairan Kalimantan Timur untuk meningkatkan ekspor ikan kerapu.

Rombongan sejumlah media diajak oleh pihak Pupuk Kaltim, Senin, untuk menyambangi keramba jaring apung milik Koperasi Bontang Eta Maritim yang mengelola budi daya sejumlah komoditas perikanan.

Menurut pembudidaya yang juga merupakan Bendahara Koperasi Bontang Eta Maritim, Ismail, pihaknya sangat terbantu dengan bantuan yang diberikan untuk mengelola budi daya berbagai jenis ikan.

Marsidik Suharianto dari Kompartemen Umum PT Pupuk Kaltim menjelaskan, Ismail merupakan salah satu dari 10 pembudidaya yang telah disekolahkan pihaknya ke Tanjung Lesung, Banten, untuk belajar budi daya sejumlah komoditas perikanan.

"Dia (Ismail) adalah salah satu pahlawan lokal di sini," kata Marsidik Suharianto dan menambahkan, sejak diberdayakan pada tahun 2016, kini jumlah orang yang menjadi anggota dari koperasi tersebut sekitar 70-80 orang.

Marsidik juga menerangkan, untuk ikan kerapu telah memanen sebanyak tiga kali komoditas ikan kerapu dengan panen perdana adalah sekitar 3,2 ton, sedangkan total hasil dari ketiga panen mencapai sekitar 6 ton.

Menurut dia, untuk pemasarannya, pihaknya berkoordinasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan, yang kemudian hasilnya ada kapal dari Kendari (Sulawesi Tenggara) yang menampung hasil panen itu.

Selanjutnya, panen ikan kerapu tersebut akan dijual ke berbagai pihak termasuk potensial untuk diekspor seperti ke Jepang, Hongkong, dan Thailand, dengan harga sekitar Rp100 ribu per kilogram.

Marsidik memaparkan, bahwa pihaknya memberikan seluruh permodalan dan bantuan alat dan prasarana, sedangkan untuk sistem bagi hasilnya adalah 50-50 setelah dihitung biaya operasionalnya.

Ia menuturkan, bantuan jenis ini meninggalkan paradigma lama yang sifatnya seperti amal, dan bantuan dengan mekanisme seperti ini lebih memberdayakan SDM lokal dan berkelanjutan.

 Baca juga: Pupuk Kaltim siapkan stok pupuk untuk musim tanam
Baca juga: Pupuk Kaltim komitmen terapkan GCG

 

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2018