"Laju nilai tukar rupiah tertahan karena sentimen eksternal"
Jakarta (ANTARA News) -  Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi bergerak melemah tipis sebesar 14 poin menjadi Rp14.640 dibanding sebelumnya Rp14.626 per dolar AS.

Analis Senior CSA Research Institue Reza Priyambada di Jakarta, Rabu mengatakan bahwa sejumlah mata uang kuat di kawasan Asia yang cenderung melemah berdampak negatif bagi mata uang rupiah.

"Laju nilai tukar rupiah tertahan karena sentimen eksternal, namun fluktuasinya relatif stabil seiring dengan penjagaan Bank Indonesia," katanya.

Menurut dia, sentimen kenaikan suku bunga The Fed dalam waktu dekat menjadi salah satu faktor yang menahan laju mata uang di negara berkembang, termasuk rupiah.

Kendati demikian, lanjut dia, depresiasi rupiah relatif tertahan menyusul meredanya kekhawatiran isu perang dagang sehingga mengurangi permintaan terhadap aset berdenominasi dolar AS.

Reza menambahkan bahwa sentimen dari dalam negeri juga relatif kondusif, Bank Indonesia berkomitmen terus berupaya menjaga rupiah sesuai dengan fundamentalnya serta memastikan ketersediaan valas.

Ia menambahkan Bank Indonesia juga melakukan lelang Foreign Exchange (FX) swaps diharapkan dapat menahan penurunan cadangan devisa.

Baca juga: Muncul data ekonomi baru, kurs dolar diperdagangkan bervariasi
Baca juga: Aksi ambil untung sebabkan penurunan tipis harga minyak

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018