Jakarta (ANTARA News) - Aktor Ario Bayu kembali memerankan seorang tokoh tanah air. Kali ini dia memainkan karakter Sultan Agung dalam "Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, Cinta" besutan sutradara Hanung Bramantyo. 

Untuk menyelami karakter raja Mataram itu, apa yang dia jadikan bahan riset?

"Semangatnya menjadi sebuah alat saya untuk bisa riset mengenai beliau. Kok ada seorang yang punya semangat untuk membebaskan diri dari penjajah, penjajah yang mengambil bukan miliknya," ujar Ario dalam konferensi pers di Jakarta, Minggu (12/8) malam. 

Semangat itu yang kemudian menuntunnya pada buku-buku mengenai sang sultan dan tokoh-tokoh sejarah yang berkaitan dengan sosok sultan. 

"Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, Cinta" yang juga bekerjasama dengan Mooryati Soedibyo Cinema berfokus pada sepak terjang Sultan Agung yang menyatukan adipati-adipati di tanah Jawa yang tercerai berai oleh politik VOC yang dipimpin oleh Jan Pieterszoon Coen, di bawah panji Mataram. 

Kemarahan Sultan Agung kepada VOC memuncak ketika ia mengetahui bahwa VOC tidak memenuhi perjanjian dagang dengan Mataram dengan membangun kantor dagang di Batavia. 

Ia pun mengibarkan Perang Batavia sampai meninggalnya JP Coen dan runtuhnya benteng VOC. Selama perjuangan ini, Sultan Agung juga harus menghadapi berbagai pengkhianatan yang terjadi padanya.

Selain Ario Bayu, sederet aktor tanah air lain juga terlibat dalam film ini antara lain Lukman Sardi, Teuku Rifnu, Anindya Putri, Adinia Wirasti, Mathino Lio, Putri Marino dan Christine Hakim. 

Baca juga: Jokowi ajak masyarakat tonton film "Sultan Agung", kolosal terbesar Indonesia

Baca juga: Hanung Bramantyo siap filmkan perjuangan Sultan Agung

Baca juga: Ario Bayu soal peran sebagai polisi di film 22 Menit

Baca juga: "Buffalo Boys" suguhkan aksi koboi gaya Indonesia

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018