Palembang (ANTARA News) - Warga Kota Palembang, Sumatera Selatan, menjadikan kereta api ringan dalam kota "Light Rail Transit" sebagai sarana hiburan baru bagi keluarga mereka.

Sejak dibukanya operasional LRT di Palembang untuk masyarakat umum pada 1 Agustus 2018 hingga Minggu, tampak stasiun kereta seperti di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, mal Palembang Icon, Ampera, dan Jakabaring dipadati warga kota setempat.

Penumpang LRT sebagian besar ibu-ibu muda yang membawa anak-anaknya yang masih balita dan usia sekolah dasar.

Suasana ceria warga kota menikmati "mainan" baru bernama LRT itu, karena kondisi gerbong dengan set tiga rangkaian berkapasitas sekitar 500 penumpang yang penuh sesak/padat penumpang karena banyak balita yang diwarnai suara tangisan anak-anak.

Selah seorang warga Palembang Nurilah mengatakan dia bersama dua anaknya sengaja mencoba naik LRT untuk sekadar jalan-jalan menikmati suasana kota dari atas kereta.

Menikmati pemandangan suasana kota dari LRT cukup mengasyikkan dan memberikan sensasi tersendiri bagi dia dan anak-anak.

Kereta api yang beroperasi menggunakan rel di atas tiang yang dibangun pada jalur bagian tengah jalan utama di kota ini sangat bagus dan diharapkan menjadi sarana transportasi yang benar-benar bisa diandalkan mengatasi kemacetan arus lalu lintas yang semakin hari semakin padat seiring kemajuan kota yang cukup pesat.

Pelayanan petugas kereta mulai dari pembelian tiket, pintu masuk ke ruang tunggu keberangkatan sudah cukup baik dan diharapkan bisa ditingkatkan lagi sehingga pengguna jasa angkutan umum merasa semakin nyaman.

Sebelumnya, Gubernur Sumsel Alex Noerdin mengatakan minat masyarakat memanfaatkan LRT cukup tinggi, sejak dimulainya pengoperasian LRT terbatas 23-30 Juli dan untuk masyarakat umum mulai 1 Agustus 2018 hingga kini lebih dari 30 ribu orang telah memanfaatkan pelayanan jasa angkutan umum pertama di Indonesia itu.

Masyarakat yang telah mencoba LRT tidak hanya warga Kota Palembang tetapi juga warga dari kabupaten dan kota di Sumsel lainnya bahkan ada yang dari Lampung, Jambi, dan Bengkulu.

Dalam tahap awal pengoperasian LRT ini, pemerintah memberikan subsidi berupa tarif perintis untuk tiket LRT senilai Rp5.000 antarstasiun dan Rp10.000 per orang dari Bandara SMB II ke tujuan akhir Stasiun Jakabaring.

"Dengan memanfaatkan LRT tersebut diharapkan dapat mengurangi kemacetan arus lalu lintas di jalan protokol dan memudahkan masyarakat dalam melakukan berbagai aktivitas di Palembang, ujar Gubernur Alex Noerdin.

Baca juga: LRT Palembang dinilai sesuai harapan

Baca juga: Pembangunan LRT Palembang tercepat di dunia

Baca juga: Kemenhub gelontorkan RP300 miliar subsidi LRT Palembang

Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2018