Jakarta (ANTARA News) - Tempat Pemungutan Suara (TPS) 21 di RT 10 RW 04 Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, tempat mantan Presiden Megawati Soekarnoputri tercatat sebagai pemilih dalam Pilkada DKI Jakarta, Rabu, mendadak berubah menjadi pasar kaget. Belasan pedagang yang didominasi oleh pedagang makanan dan mainan anak memanfaatkan arena TPS sebagai tempat berdagang, yang memang dipadati oleh warga sekitar. Menurut pantauan ANTARA di lokasi, gerobak-gerobak pedagang makanan seperti mie ayam, es, dan burger meramaikan suasana di mana ratusan orang sedang menunggu kehadiran mantan orang nomor satu di Indonesia dan keluarganya mencoblos pilkada Jakarta. Sementara itu para pedagang mainan juga berupaya menjual barang dagangannya kepada para ibu-ibu dan anak-anak di TPS 21. Hingga berita ini diturunkan, sekitar 300 orang dari total 550 pemilih yang terdaftar dalam DPT (Daftar Pemilih Tetap) TPS 21 telah menggunakan hak pilih mereka, namun Megawati dan keluarga belum juga mendatangi TPS tersebut. Salah seorang ajudan Megawati mengatakan bahwa petinggi PDIP itu akan menggunakan hak pilihnya segera. Megawati Soekarnoputri mendapat nomor urut 340, sementara suaminya Taufik Kemas memiliki kartu suara bernomor urut 339. Saat ini sekitar 10 orang pemilih yang nomor urutnya setelah Megawati dan Taufik tampak menunggu dan duduk di kursi yang telah disediakan petugas. Para pemilih itu menunggu Megawati dan keluarganya keluar dari rumah berpagar putih dan mencoblos di TPS. Seorang petugas TPS menjelaskan bahwa bisa saja pemilih bernomor urut setelah Megawati mencoblos tanpa menunggu Megawati, namun mereka terkesan sengaja ingin menunggu kedatangan sang mantan presiden. Sejak pukul 08.00 WIB warga sudah berjubel di TPS 21 setelah mereka mencoblos di TPS sekitar. Kebanyakan dari mereka adalah para ibu yang membawa anak-anaknya. Cuaca yang cukup panas dan sinar matahari yang terik tidak mampu membuat mereka membatalkan niat untuk bisa melihat Megawati "nyoblos".(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007