Renga (ANTARA News) - Masyarakat Indragiri Hulu, Provinsi Riau menyayangkan ulah oknum yang tidak bertanggungjawab memporak-porandakan fasilitas pendukung objek wisata religi makam Raja, Datuk Motah Batang Cinaku hingga rusak berat.

"Kami kesal atas kejadian terbakarnya komplek pemakanan Datuk Kramat tersebut," kata warga Indragiri Hulu Hendi di Rengat, Sabtu.

Ia mengatakan, komplek pemakaman sejumlah tokoh di Batang Cinaku sangat disakralkan oleh penduduk setempat dan luar daerah.

Makam Raja dan Datuk Motoh adalah salah satu situs yang dilindungi oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab), selama ini sudah menjadi aset daerah yang bernilai tinggi, karena memiliki sejarah dan mitos yang sangat melegenda semasa hidupnya.

"Makam Datuk Motah yang ada di lokasi itu sudah berumur ratusan tahun, dan sangat sakral," sebutnya.

Di Indragiri Hulu banyak situs sejarah, makam para Raja misalnya, Raja Narasinga di Kota lama, makam raja lainnya di Japura Lirik dan Datuk Motah di Desa Sipang Kecamatan batang Cinaku yang masa hidupnya dikenal sakti dan madraguna.

Supri salah satu warga Batang Cinaku menyebutkan, pembakaran yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab itu mungkin disebabkan karena kecemburuan sosial, sakit hati, padahal itu adalah cagar budaya harus dilindungi.

"Kami kecewa atas tindakan brutal tersebut," tegasnya.

Menurutnya, semua masyarakat baik di daerah Sipang, Indragiri Hulu bahkan perbatasan Jambi sangat menghormati komplek yang memiliki nilai budaya dan kesakralan tersebut, bahkan penziarah setap bulan, setiap hari banyak yang datang tidak pernah dihalangi.

Orang tidak dikenal melakukan pembakaran dan pengrusakan pada Selasa (12/6/2018) lalu, tentunya banyak yang bersedih dan tidak ikhlas, karena itu meminta instansi terkait dan penegak hukum menyelidiki motif dibalik pembakaran itu dan meminta untuk ditangkap.

Koordinator Juru Pelihara Situs Cagar Budaya, Balai Pelestarian Cagar Budaya Sumatra Barat, Riau dan Kepri (Wilayah Indragiri Hulu) Saharan mengatakan, pengrusakan komplek makam itu adalah tindakan pelanggaran.

"Saya khawatir pelakunya kurang bermasyarakat," sebutnya.

Sebagai orang Indragiri Hulu tentu sangat menyayangkan hal ini terjadi, Pemerintah Daerah (Pemda) harus segera menyikapi dan menindaklanjuti persoalan itu, sebelum terjadi peristiwa yang sama dan merambah ketempat lain.

Menurutnya, pembakaran terhadap situs cagar budaya keramat Motah adalah tindakan kriminal dan bisa masuk aksi provokasi karena Datuk Motah termasuk salah satu situs yang terdaftar dalam daftar Inventarisasi cagar budaya Kabupaten Inhu.

Baca juga: Api musnahkan cagar budaya Siak

Pewarta: Asripilyadi
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018