Kolonodale, Sulteng (ANTARA News) - Dari ribuan korban banjir bandang dan tanah longsor di Kecamatan Bungku Utara, Morowali, Sulteng, 715 diantaranya telah dievakuasi ke Kolonodale, bekas ibukota kabupaten Morowali yang berjarak 500 kilometer dari Palu. Wartawan ANTARA News Riski Maruto dari Kolonodale, Jumat, melaporkan, para korban banjir dan tanah longsor yang dievakuasi oleh Tim SAR gabungan TNI/Polri bersama masyarakat itu berasal dari tiga desa yaitu Baturube, Kolo Bawah, dan Siliti. "Kondisi pemukiman mereka sudah tidak bisa ditempati lagi karena sudah porak-poranda, selain letak geografis ketiga desa ini berada di daratan rendah," tuturnya. Sementara itu, ribuan warga pada puluhan desa di tiga kecamatan yang dilanda bencana itu masih bertahan di banyak lokasi pada dataran lebih tinggi yang dijadikan titik-titik penampungan sementara. Kondisi mereka sangat memprihatinkan karena kekurangan pangan, kedinginan, dan sebagian jatuh sakit. Situasi yang paling parah yakni desa-desa di Kecamatan Mamosalato, sebab hingga kini belum diketahui nasib warganya, karena sama sekali terputus dari prasarana perhubungan. Bantuan kemanusiaan untuk korban banjir di kecamatan ini hingga 11 hari bencana banjir bandang menerjang belum tersalurkan. Jumlah warga yang mengungsi akibat banjir dan tanah longsor di Kabupaten Morowali telah mencapai lebih 20.000 jiwab tersebar di sekitar 15 titik kosentrasi penampungan pengungsi. Namun titik-titik pengungsian tersebut baru diketahui di Kecamatan Bungku Utara.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007