Jakarta (ANTARA News) - TNI AL menyiagakan empat kapal perang kelas LPD untuk membantu mengangkut para pemudik yang akan merayakan Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriah ke kampung halamannya, manakala dibutuhkan pemerintah. "Kapal akan kami siapkan, tergantung kebutuhan Direktorat Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan berapa kapal yang dibutuhkan," kata Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Siwi Adji, di Markas Besar TNI AL, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat. 
     
Empat kapal perang di kelas angkut personel itu, katanya, telah disiagakan. Mereka bisa disandarkan di dermaga Komando Lintas Laut Militer TNI AL, Jakarta Utara.  "Empat kapal perang yang disiapkan, seperti KRI Banda Aceh-593 dan KRI Tanjung Kambani-971," ujar dia.

KRI Banda Aceh-593 dan KRI Tanjung Kamban-971 merupakan kapal perang TNI AL yang berasal dari hibah PT PELNI (Persero). Bilamana empat kapal yang disiagakan itu kurang, kata dia, TNI AL siap menambah armada lagi. 
     
Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, sebelumnya menyampaikan, apabila diperlukan TNI akan mendukung arus mudik dan arus balik menjelang Lebaran 2018 dengan menyiapkan dua kapal perang jenis LPD (Landing Platform Dock), dengan kapasitas angkut 1.000 orang atau 30 mobil dan 400 sepeda motor. 

Selain itu TNI menyiapkan empat pesawat C-130 Hercules, dengan kapasitas 100 sampai dengan 132 orang per pesawat. "TNI dan Polri akan mendukung Kementerian Perhubungan baik darat, laut  dan udara sehingga pelaksanaan kegiatan dalam rangka mendukung logistik maupun operasional dapat berjalan dengan baik,” kata Tjahjanto.
       
Pada kesempatan itu, Tjahjanto menegaskan,  saat ini TNI telah menyiapkan rencana kontijensi untuk menghadapi situasi kritis selama pelaksanaan mudik lebaran, dengan melibatkan 26 pesawat terbang TNI (14 pesawat C-130 Hercules,  lima pesawat Boeing-737,  lima pesawat CN-295 serta dua dua CN-235.
       
Menurut Tjahjanto, rencana kontinjensi itu tindakan darurat dalam menghadapi bencana alam seperti tanah longsor, gunung berapi atau tsunami. "Hal ini disiapkan TNI untuk mengantisipasi bila terjadi bencana alam, karena angkutan udara yang dapat mendukung dan mudah digerakan untuk mendukung logistik bahan makan dan lainnya," katanya.

Pewarta: ANTARA
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018