Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla di Jakarta, Kamis, mengatakan tren otomasi dalam industri 4.0 harus tetap menjaga kebutuhan dasar masyarakat Indonesia, khususnya di bidang pertanian.

"Industri kita memang selalu ada perubahan, tapi di lain pihak kita juga masih mempunyai kemajuan di bidang pertanian, yang selalu tetap menjadi kebutuhan dasar bangsa ini," kata Jusuf Kalla dalam Seminar Penguatan Pemimpin Indonesia .

Perkembangan teknologi yang semakin maju mengakibatkan perubahan pola berpikir dalam industri, sehingga itu juga memerlukan penyesuaian pola pikir masyarakat, pelaku industri dan Pemerintah.

"Sejak tiga atau empat tahun lalu, kita berpikir tentang revolusi mental. Dua bulan lalu, Presiden (Joko Widodo) meluncurkan pola industri 4.0. Semua butuh perubahan, intinya adalah perubahan untuk kemajuan. Banyak ide yang telah kita pelajari," tambah Wapres Kalla.

Teknologi industri generasi ke-empat memerlukan teknologi informasi untuk menyediakan layanan industri yang menghasilkan pabrik cerdas, sehingga tidak menutup kemungkinan pola pekerjaan industri akan lebih banyak menggunakan tenaga robot, kata Kalla.

Namun, Wapres mengingatkan untuk tidak melupakan peran manusia dalam industri 4.0.

"Apabila semua industri menjadi otomasi, bekerja dengan robot; lalu siapa konsumennya? Siapa yang memperoleh pendapatannya? Siapa yang membeli? Tentunya kita harus mengetahui bahwa Indonesia mempunyai ekonomi yang beragam. Jadi di antara kemajuan, industri ekonomi dasar tetap menjadi bagian dari ekonomi ini," katanya.

Oleh karena itu, Wapres berharap para pelaku industri dan juga menteri-menteri dapat menangkap gelagat perubahan teknologi dan industri, sehingga tidak tertinggal dengan jaman.

"Para menteri harus mengetahui bagaimana perubahan akan terjadi di masa datang. Begitu juga teman-teman lain di tingkat pemerintahan. Hal-hal itu dibutuhkan kepemimpinan kebangsaan, pelaksanaan dan juga pengetahuan yang baik," ujarnya.

Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018