"Bumi Manusia" berkisah tentang kisah Minke, pribumi revolusioner di zaman kolonial Belanda, dengan Annelies, gadis blasteran Belanda - Jawa.
Versi layar lebarnya diproduksi oleh Falcon Pictures, dengan Hanung Pramantyo duduk di bangku sutradara dan Salman Aristo sebagai penulis naskah.
Iqbaal bangga bisa ikut serta dalam proyek film yang diangkat dari karya sastrawan masyhur itu. Ada satu kebetulan bagai pertanda mengenai “Bumi Manusia”.
Ketika bersekolah di Amerika Serikat, Iqbaal yang mengambil pelajaran bahasa Indonesia diharuskan membaca dua buku sastra Indonesia untuk ujian akhir. Tak mengejutkan, Pramoedya Ananta Toer jadi salah satu dari 15 penulis yang masuk dalam daftar pilihan ujian di sekolahnya.
“Saat itu saya memilih ‘Bumi Manusia’ sebagai salah satu buku untuk ujian, waktiu itu saya tidak tahu Pram dan ‘Bumi Manusia’,” ujar Iqbaal di Studio Alam Gamplong, Sleman, Yogyakarta, Kamis (24/5) malam.
Tanpa disangka-sangka, sutradara Hanung Bramantyo menawarkan peran Minke pada Iqbaal yang ketika itu sedang terlibat dalam produksi film “Dilan 1990”. Kesempatan emas itu tidak disia-siakan oleh Iqbaal.
“Ini tanggung jawab yang besar, memainkan karakter yang kuat dan menantang…semoga bisa se-epic bukunya,” ujar Iqbaal.
Baca juga: Film adaptasi "Bumi Manusia" Pramoedya Ananta Toer mulai syuting pada Juli 2018
Sementara Annelies, kekasih Minke yang lahir dari keluarga Jawa - Belanda, diperankan oleh Mawar Eva De Jongh.
Aktris 16 tahun itu mulai terjun ke dunia hiburan setelah menjuarai ajang model di bangku TK. Perempuan berdarah Belanda - Medan ini telah membintangi sejumlah sinetron termasuk "Dia Yang Tak Terlihat", beberapa film televisi serta film layar lebar "Promise" juga "London Love Story 2".
Ibu Annelies, nyai bernama Nyai Ontosoroh diperankan oleh Sha Ine Febriyanti, sementara Ayu Laksmi dan Donny Damara menjadi orangtua Minke.
Pengambilan gambar "Bumi Manusia" akan dimulai pada Juli 2018 di Yogyakarta, Semarang dan Belanda.
"Bumi Manusia" adalah buku pertama dari Tetralogi Buru yang ditulis ketika Pram mendekam di pulau Buru. Pram menulis kisah ini di bekas kertas bungkusan semen sebelum akhirnya ditulis pada 1975.
Novel yang kisahnya berlatar belakang kebangkitan nasional antara 1890 - 1918 ini sempat dilarang beredar pada masa Orde Baru. Kini buku tersebut sudah dicetak dalam 43 bahasa di seluruh dunia.
Nama besar Pramoedya Ananta Toer juga terdengar hingga ke Eropa. Novel "Bumi Manusia" juga pernah dijadikan materi kuliah sastra di Universitas Queen Mary London.
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018
