"Sudah ditemukan, dan kelimanya dalam keadaan selamat. Mereka ditemukan di dekat lokasi tenggelamnya kapal tersebut," sebut Kepala Seksi Operasi Basarnas Makassar, Basri saat dikonfirmasi, Sabtu.
Setelah berhasil ditemukan, lanjut dia, tim penyelamat langsung melakukan evakuasi ke Pelabuhan Rappa Baru, Kota Baru Kalimantan Selatan karena lebih dekat dari lokasi kejadian.
Para korban ditemukan pada Sabtu, sekitar pukul 16.15 WITA, selanjutnya ditangani tim penyelamat untuk membawa ke tempat aman agar dilakukan perawatan mengingat kondisi korban dalam keadaan lelah.
Awalnya, Basarnas mendapatkan laporan dari warga bahwa ada kejadian kapal tenggelam di Perairan Makassar, sehingga tim langsung bergerak melakukan pertolongan dengan menjalankan satu buah kapal motor Antasena pada Jumat, sekitar pukul 23.00 WITA.
"Setelah mendapatkan informasi kami langsung berkoordinasi dengan pihak terkait lainnya seperti KSOP, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, serta kepolisian untuk melakukan tindakan. Beruntung mereka ditemukan dalam keadaan selamat," katanya.
Meski demikian, selama masa pencarian dilaksanakan malam tadi, tim juga berhasil menemukan alat pengangkut ikan yang masih mengapung, sehingga tanda itu dijadikan dasar untuk mencari para korban. Meski demikian pihaknya belum merilis nama-nama korban karena masih dalam perawatan.
Sebelumnya, Kapal Nelayan KM Safinatun Naja hilang kontak pada Jumat, sekitar pukul 17.00 WITA ketika berada di perairan Selat Makassar sekitar 90 mil dari Ujung Lero, Kabupaten Pinrang, Provinsi Sulawesi Selatan.
Dugaan kapal tersebut mengalami kebocoran hingga karam. Informasi tersebut diketahui saat istri salah satu awak kapal yakni Ramlah melaporkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat bahwa kapal yang ditumpangi suaminya mengalami masalah.
Kapal Nelayan Safinatun Naja ini diketahui berangkat dari Pelabuhan Batulicin, Provinsi Kalimantan Selatan hendak menuju Kota Makassar untuk menjual ikan hasil tangkapan, namun naas mendekati kota kapal bermasalah hingga akhirnya tenggelam.
Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018
