Jakarta (ANTARA News) - PT Bank Bukopin Tbk membukukan laba bersih sebesar Rp126,7 miliar pada triwulan pertama 2018, tumbuh sekitar 10 persen dibandingkan pencapaian periode sama tahun lalu.

"Hingga triwulan pertama 2018, laba sebelum pencadangan mencapai Rp295,7 miliar, dan laba bersih sebesar Rp126,7 miliar. Pencapaian itu menunjukkan bahwa kinerja perseroan hingga saat ini tumbuh `on track`," kata Direktur Utama PT Bank Bukopin Tbk Eko Rachmansyah Gindo dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis.

Pada periode itu, lanjut dia, Bank Bukopin juga membukukan pencadangan sebesar Rp155 miliar dan menurunkan non performing loans (NPL) absolut, sehingga rasio NPL net per 31 Maret 2018 mencapai 4,47 persen, membaik dari sebelumnya 6,37 persen pada posisi 31 Desember 2017.

Ia menambahkan, posisi likuiditas perseroan juga terjaga dan sehat. Hal itu terlihat dari posisi loan to deposit ratio (LDR) yang berada pada kisaran 79 persen dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga mencapai Rp90,1 triliun.

Sementara itu, lanjut dia, posisi aset perseroan per 31 Maret 2018 mencapai Rp107,7 triliun, meningkat Rp1,3 triliun dibandingkan dengan posisi 31 Desember 2017.

Eko Rachmansyah Gindo mengungkapkan saat ini perseroan telah dan akan terus melakukan konsolidasi internal yang difokuskan pada pengembangan bisnis berbasis ATMR rendah, penghimpunan sumber dana murah, peningkatan fee based income, perbaikan efisiensi operasional dan percepatan peningkatan kualitas kredit serta penjualan agunan yang diambil alih.

Untuk jangka panjang, lanjut dia, perseroan telah menyiapkan bisnis masa depan melalui bisnis startup dan aliansi fintech serta menjangkau nasabah baru dari generasi milenial dengan penerapan core banking system berbasis digital.

Disamping itu, ia mengatakan, perseroan juga terus meningkatkan kualitas manajemen risiko, compliance dan pengendalian internal yang lebih kuat.

Dari sisi rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR), ia mengemukakan, pada periode itu mencapai 11,1 persen, meningkat dibandingkan dengan posisi CAR pada 31 Desember 2017 yaitu sebesar 10,5 persen.

Dalam rangka meningkatkan rasio kecukupan modal menjadi di atas 14 persen, disampaikan, perseroan telah menyiapkan rencana aksi korporasi yaitu melakukan "rights issue" sebesar 30 persen dari jumlah saham beredar, revaluasi aset dan divestasi saham perseroan pada Bank Syariah Bukopin.

"Kami optimistis aksi korporasi tersebut akan berjalan sesuai rencana, mengingat saat ini sudah ada 2 potensial investor yang telah dan akan melakukan proses due diligence," katanya.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018