New York (ANTARA News) - Harga minyak dunia turun pada akhir perdagangan Selasa di New York Mercantile Exchange dan London ICE Futures karena dolar AS terus menguat terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya dan persediaan minyak Amerika Serikat meningkat pada pekan lalu.

Patokan Amerika Serikat, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI), untuk pengiriman Juni harganya susut 1,32 dolar AS menjadi menetap pada 67,25 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Sementara patokan global, minyak mentah Brent, harganya untuk pengiriman Juli berkurang 1,56 dolar AS menjadi ditutup pada 73,13 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.

Dolar AS mendapat dukungan pada Selasa (1/5), setelah data inflasi AS baru-baru ini meningkatkan spekulasi pasar untuk lebih banyak kenaikan suku bunga tahun ini. Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,66 persen menjadi 92,451 pada akhir perdagangan.

Penguatan dolar AS membuat harga minyak berada di bawah tekanan, membuat minyak yang dihargakan dalam dolar AS kurang menarik atau lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Sementara itu, pasar juga mendapat dukungan di tengah kekhawatiran tentang kesepakatan nuklir Iran.

Pemerintahan Presiden Donald Trump menyatakan akan menarik Amerika Serikat dari kesepakatan nuklir bulan depan, jika tidak dapat mencapai kesepakatan dengan mitra Eropa untuk memperketat persyaratan perjanjian.

Para analis mengatakan penerapan kembali sanksi terhadap Iran, produsen terbesar ketiga di Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), bisa berkontribusi terhadap pengetatan persediaan minyak global, demikian menurut siaran kantor berita Xinhua. (UU.A026)

Baca juga:
Trump akan buat Iran tak mimpi lagi senjata nuklir
Iran perkaya uranium jika AS ingkar dari kesepakatan nuklir

 

Pewarta: -
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018