Jakarta (ANTARA News) - PT Pelindo II (Persero) siap mendukung pengembangan investasi yang berorientasi ekspor di Tanah Air, untuk memperkuat perekonomian nasional. 

Direktur Utama Pelindo II, Elvyn G. Masassya mengatakan, fasilitas yang dimiliki Pelindo II (IPC) telah digunakan untuk pengembangan ekspor industri otomotif.

Hal ini disampaikan Elvyn, saat mendampingi Presiden Joko Widodo meresmikan ekspor perdana Mitsubishi Xpander di Indonesia Kendaraan Terminal (IPC Car Terminal), Cilincing, Jakarta, Rabu. Sebanyak 3000 kendaraan yang diproduksi Mitsubishi di Indonesia itu diekspor untuk memenuhi kebutuhan pasar di Filipina.

"IPC Car Terminal adalah salah satu dari 17 anak perusahaan IPC, yang merupakan terminal kendaraan terbesar di Indonesia, dan terminal terbesar ketiga di Asia Tenggara. Pada tahun 2017, IPC Car Terminal tercatat menampung dan menangani 345.863 (tiga ratus empat puluh lima ribu delapan ratus enam puluh tiga) unit kendaraan," kata Elvyn dalam keterangannya.

Menurut dia, pada tahun ini, IPC akan membangun port stock dengan total luas 62,5 hektar. "Dengan demikian, kita akan memiliki terminal pelabuhan kendaraan terbesar kelima di dunia," katanya.

IPC Car Terminal tidak hanya menyediakan jasa pelayanan kendaraan, alat berat, spare part dari sisi komersial, namun juga dari sisi non-komersial. Dari sisi komersial, menurutnya, IPC Car Terminal juga menyediakan jasa penanganan ekspor impor di terminal internasional dan distribusi antar pulau. 

Dari sisi non-komersial, IPC Car Terminal mendukung penuh program Presiden Joko Widodo, yaitu membangun Tol Laut dalam rangka mengalihkan angkutan barang yang selama ini menggunakan darat, beralih menggunakan angkutan laut. Dalam hal ini RoRo trayek Tanjung Priok tujuan Lampung pp dengan menggunakan 4 kapal, bekerjasama dengan perusahaan swasta. Selain itu, juga RoRo trayek Tanjung Priok tujuan Gresik pp dengan menggunakan 1 kapal bekerjasama dengan perusahaan swasta. Dalam tahun ini, akan bertambah lagi kapal yang akan menangani juga tujuan distribusi.

Dalam tiga tahun terakhir, lanjut Elvyn, IPC Car Terminal mengalami pertumbuhan signifikan baik dari sisi volume, pendapatan dan keuntungan, yang mencapai trend kenaikan 30 persen. Realisasi tahun 2017 pendapatannya mencapai Rp 422,1 Milyar, untuk EBITDA sebesar Rp 175,4 Milyar, dan Net Profit sebesar Rp 130,1 Milyar.

"IPC Car Terminal pada semester I Tahun 2018 ini akan melantai di bursa saham BEI. Saat ini kami sudah mendapatkan persetujuan dari kementerian BUMN," kata Elvyn.

Dalam kesempatan itu, Elvyn menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Mitsubishi Motor Corporation dan PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia yang telah mempercayakan IPC Car Terminal menangani ekspor-impor maupun distribusi antar pulau selama ini. 

Sementara Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto juga mengapresiasi Pabrik Mitsubishi yang mampu menarik lebih banyak tenaga kerja lokal. "Walaupun sudah menggunakan robotik canggih, tenaga kerja tetap diperlukan. Saya dengar Mitsubishi menargetkan sebanyak 4.000 tenaga kerja dari saat ini yang baru 3.000 tenaga kerja," kata Menperin.

Sementaraitu, Chief Executive Officer Mitsubishi Motors Corp, Osamu Masukomenyampaikan penghargaan yang besar kepada Presiden Jokowi dan juga Menteri Airlangga dan semua otoritas di Indonesia yang telah mendukung peluncuran ekspor Mitsubishi Xpander.
 
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) berbincang dengan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (ketiga kanan) dan Direktur Utama Pelindo II Elvyn G Masassya (kanan) meninjau ekspor perdana Mitsubishi Xpander di PT Indonesia Kendaraan Terminal atau IPC Car Terminal, Cilincing, Jakarta, Rabu (25/4/2018). (ANTARA)


Aplikasi Home Teminal

Sementara itu PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III mengenalkan aplikasi gawai "Home Terminal" yang dibuat untuk mempercepat dan mempermudah proses pemesanan layanan jasa kepelabuhanan di ajang internasional TOC Asia di Singapura.

Commercial & Operational Director Pelindo III, Mohammad Iqbal yang menjadi salah satu narasumber di ajang itu, Rabu mengakui, sengaja mengenalkan aplikasi tersebut untuk mengatasi banyaknya permasalahan di pelabuhan, mulai dari kemacetan lalu lintas, antrian di pusat pelayanan hingga biaya yang tidak transparan.

"Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah tersebut kami berinovasi menciptakan Aplikasi Home Terminal: Port Solution in 1 Touch yang secara resmi diluncurkan Februari lalu di Jakarta," kata Iqbal.

Ia mengatakan, pelayanan kepelabuhan di era sekarang harus mudah, cepat dan transparan sesuai dengan yang diterapkan dalam aplikasi tersebut, yang mempunyai layanan empat fitur dengan sistem operasi terminal (TOS).

"Layanan yang kami tawarkan mulai dari vessel service, port activities, logistics, dan container management. Keempat fitur tersebut juga memungkinkan pengguna jasa memantau pergerakan kapal dan barangnya secara real-time online melalui gawai," katanya.

Ia mengklaim, aplikasi itu pertama di Indonesia dengan manfaat berupa efisiensi karena pengurangan biaya operasional yang ditetapkan secara transparan.

Sementara itu, ajang TOC Asia berlangsung di Singapore Maritime Week, Marina Bay Sands, Singapura dari Selasa (24/4) hingga Rabu (25/4). Dan merupakan ajang bergengsi yang berjalan sejak tahun 1995 untuk dunia pelayaran, pelabuhan dan terminal.

Pada ajang itu, juga mempertemukan Shippers, Logistics Providers, Shipping Lines, 3PLs, Port Authorities, Terminal Operators serta menyajikan perkembangan teknologi terbaru.

Pewarta: Abdul Malik Ibrahim
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018