Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, ditutup melemah sebesar 29,54 poin seiring dengan aksi lepas saham dipicu sentimen eksternal.

IHSG BEI ditutup melemah 29,54 poin atau 0,47 persen menjadi 6.308,14, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 7,03 poin (0,68 persen) menjadi 1.027,45.

"Sentimen eksternal menjadi faktor utama yang memicu pelaku pasar kembali mengambil posisi jual sehingga IHSG kembali mengalami tekanan," ujar Analis Anugerah Sekuritas Indonesia, Bertoni Rio di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan bahwa sentimen mengenai perang dagang Amerika Serikat dengan Tiongkok, konflik geopolitik Amerika Serikat dengan Rusia di Suriah hingga kenaikan suku bunga The Fed memicu investor keluar dari aset berisiko seperti saham.

Sementara dari domestik, ia mengatakan bahwa sentimennya relatif cukup kondusif, diharapkan dapat memicu investor untuk kembali melakukan aksi beli sehingga mendorong IHSG kembali menguat.

"Pembagian dividen, serta ekspektasi positif terhadap kinerja keuangan emiten 2018 diharapkan memicu investor melakukan aksi beli," katanya.

Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere menambahkan reformasi fiskal dan moneter oleh Menteri Keuangan bidang kelembagaan atau institusi juga diharapkan direspon positif pasar.

"Disiplin fiskal terjalin dengan baik karena defisit anggaran terjaga dibawah 3 persen terhadap PDB," katanya.

Sementara itu tercatat, frekuensi perdagangan sebanyak 376.825 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 11,303 miliar lembar saham senilai Rp7,267 triliun. Sebanyak 143 saham naik, 229 saham menurun, dan 113 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan.

Bursa regional, di antaranya indeks bursa Nikkei turun 74,20 poin (0,33 persen) ke 22.088,03, indeks Hang Seng melemah 163,93 poin (0,54 persen) ke 30.254,40 dan Straits Times menguat 6,16 poin (0,17 persen) ke posisi 3.579,54.

Baca juga: Rupiah Senin sore melemah ke Rp13.943

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018