Jakarta (ANTARA News) - Tim tenis junior putri Indonesia belum memiliki target di babak final Piala Fed Junior 2018 yang akan dihelat di Hungaria, September 2018 mendatang mengingat persaingan yang diprediksi lebih sengit dibanding babak kualifikasi zona Asia/Oseania.

"Di babak dunia, lawan-lawan kita banyak yang lebih kuat karena di luar negeri terutama eropa itu gudangnya pemain-pemain tenis top dunia, karenanya kalau dari target kami usahakan yang terbaik. Tapi ini merupakan kesempatan emas bagi anak-anak untuk perkembangan skill mereka ke depannya," kata kapten tim Fed Junior Ryan Tanujoyo saat penyambutan tim Fed Junior kembali ke tanah air, di Bandara Soekarno-Hatta, Banten, Minggu petang.

Hal tersebut, kata Ryan, karena dirinya belum mengetahui kekuatan masing-masing tim yang akan dilawan dan kondisi di lapangan yang akan dihadapi oleh tim Indonesia seperti apa.

"Yang pasti target utama nanti kami ingin lolos grup terlebih dahulu," ucapnya.

Tim Fed Junior Indonesia yang digawangi oleh Priska Madelyn Nugroho, Janice Tjen dan Nadya Dhaneswara, berhasil melaju ke babak dunia usai dalam kualifikasi Fed Junior 2018 zona Asia/Oseania di Kuching, Malaysia, pada 16-21 April 2018, Merah Putih menjadi perwakilan kawasan bersama Hong Kong, Jepang dan Australia.

Hal tersebut dipastikan usai dalam pertandingan perempat final, Indonesia mampu menundukan Thailand 2-1 dan juga meloloskan Indonesia ke putaran semifinal zona Asia/Oseania.

Di semifinal, Indonesia yang menghadapi Hong Kong di empat besar, mampu menumbangkan unggulan dua tersebut dengan skor 2-0 dan melaju ke final.

Akan tetapi, Indonesia harus puas hanya menjadi runner-up kualifikasi Piala Fed Junior 2018 zona Asia/Oseania usai usai langkah gemilangnya terhenti di partai puncak oleh Australia 0-2.

"Tapi capaian ini luar biasa, ini adalah pertama kalinya Indonesia menembus partai final, karena sesungguhnya target awal kami adalah hanya lolos ke babk dunia dengan menempati posisi empat besar," katanya.

Di kualifikasi Piala Fed Junior 2018 zona Asia/Oseania sendiri, Indonesia menderita dua kali kekalahan yaitu dari Jepang saat bertemu di fase grup dengan kedudukan 0-2 dan yang kedua saat partai final oleh Australia.

Saat bertemu Jepang, Ryan mengakui tim Negeri Matahari Terbit tersebut memiliki kualitas di atas Indonesia dengan berbekal kematangan secara pengalaman bertanding.

Sementara ketika bersua Australia yang memiliki materi pemain berperingkat yang sedikit di bawah Indonesia, menurut Ryan, kekalahan tim Merah Putih selain karena kurangnya bertanding, juga karena faktor kelelahan.

"Sebenarnya semuanya kita punya peluang hanya mungkin kalah jam terbang. Saat ketemu Australia juga, kalau tidak kelelahan mungkin bisa ambil satu match dan di ganda mungkin bisa ambil juga. Jadi ini pekerjaan rumah kami juga untuk meningkatkan fisik dan memperbanyak tur bagi para pemain juga," kata Ryan menambahkan.

Ryan menjelaskan selepas kualifikasi Piala Fed Junior zona Asia/Oseania 2018, tim akan kembali berlatih di klub masing-masing dan mengikuti turnamen yang telah diprogramkan di sana untuk memperbaiki peringkatnya dengan tujuan memudahkan pemilihan pemain ketika berlaga di Hungaria, September mendatang.

Pengurus Pusat Persatuan Lawn Tenis Indonesia (PP Pelti) yang mengaku bangga atas capaian tim Fed Junior Indonesia 2018 yang untuk pertama kalinya menembus partai final babak kualifikasi, akan membuat program peningkatan performa dan pengiriman tur bagi tim Piala Fed Junior Indonesia.

Termasuk, pemberian fasilitas "wild card" bagi seluruh tim untuk berlaga dalam kejuaraan Indonesia Women`s Circuit berhadiah total 15 ribu dolar AS pada bulan Juli mendatang.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018