Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah berencana untuk memperluas jaringan penjualan beras kualitas medium sesuai ketentuan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang salah satunya dengan melibatkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk pelaksanaannya.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita saat dihubungi Antara mengatakan bahwa salah satu skema yang akan dilaksanakan adalah, warung-warung atau toko yang menjadi binaan BUMN akan dipasok beras kualitas medium oleh Perum Bulog.

"Jadi memperluas jaringan, BUMN dilibatkan, tetapi penjualannya dengan HET Rp9.450 per kilogram," kata Enggartiasto, melalui sambungan telepon, Jumat.

Enggartiasto menambahkan, perluasan dengan menggandeng BUMN tersebut bisa menjual beras kualitas medium dengan tidak boleh melebihi ketentuan HET yang sudah ditetapkan pemerintah. Jika pasokan beras kurang, pemerintah menyanggupi untuk segera memasok melalui Perum Bulog.

"Di bawah HET boleh, naik tidak boleh. Jika daerah itu punya stok dengan harga HET silahkan jalan dan kita dukung. Akan tetapi, jika mereka tidak punya, beri tahu kami, Bulog akan suplai," kata Enggartiasto.

Besaran HET yang ditetapkan oleh pemerintah untuk beas kualitas medium sebesar, Rp9.450 per kilogram untuk wilayah Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi.

Wilayah Sumatera, tidak termasuk Lampung dan Sumatera Selatan, Nusa Tenggara Timur dan Kalimantan Rp9.950 per kilogram, dan untuk Maluku termasuk Maluku Utara dan Papua, HET beras kualitas medium sebesar Rp10.250 per kilogram.

Berdasarkan Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kemendag, harga rata-rata nasional untuk beras kualitas medium pada Jumat (13/4) Rp10.698 per kilogram, naik dari hari sebelumnya yang sebesar Rp10.658 per kilogram, atau masih di atas ketentuan HET.

Baca juga: Harga beras medium di Cipinang turun
Baca juga: Laku pandai diminta jual beras medium

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018