Jakarta (ANTARA News) - Penyidik Polres Metro Jakarta Selatan menyelidiki empat warga yang meninggal dunia yang diduga akibat menenggak minuman keras oplosan ginseng di Jagakarsa.

"Kami sedang identifikasi dan uji lab minumannya kemudian salah satu korban kami autopsi dulu," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Polisi Indra Jafar di Jakarta Selasa.

Petugas Polres Metro Jakarta Selatan juga memasang garis polisi di sekitar lokasi kejadian penjualan minuman keras oplosan.

Berdasarkan informasi, korban tewas diduga akibat menenggak minuman keras campuran itu mencapai empat orang yakni AM, AD, AN dan IM, sedangkan beberapa korban lainnya menjalani perawatan di rumah sakit.

Awalnya, korban yang terkena minuman keras ilegal itu mencapai 13 orang namun bertambah 18 orang termasuk empat korban tewas dan 14 korban menjalani perawatan.

Pengakuan salah satu korban menjelaskan kepada penyidik, beberapa pemuda membeli satu bungkus minuman ginseng seharga Rp15 ribu per bungkus di toko jamu Jalan Almaliyah Kampung Sawah pada Minggu (1/4) pukul 19.00 WIB.

Setelah minum korban pulang ke rumah tidak merasakan gejala yang aneh, namun pada Senin (2/4) korban mengalami mual, pusing dan sakit perut kemudian mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Tugu Ibu.

Para korban diduga membeli minuman keras ginseng di Jalan Komisaris Jenderal Yasin RT02/01 Kelurahan Srengseng, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selagan.

Penyidik Polres Metro Jakarta Selatan telah mengamankan pemilik toko jamu berinisial RZ guna dimintai keterangan.

Baca juga: Tiga pemuda tewas dalam pesta minuman keras

Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018