Depok (ANTARA News) - Sebanyak tujuh calon rektor bersaing memperebutkan posisi sebagai orang nomor satu di kampus Universitas Indonesia (UI) untuk periode 2007-2012. "Ketujuh calon rektor UI akan diserahkan kepada Majelis Wali Amanat (MWA) untuk dilakukan assesment (penilaian) oleh Tim Assesor dan selanjutnya ditentukan tiga calon rektor UI, pada Rabu sore (11/7)," kata Ketua Panitia Pemilihan Rektor UI, Asman Budisantoso, usai acara presentasi calon rektor UI, di Balai Sidang UI, Depok, Jabar, Rabu siang. Ketujuh calon rektor UI tersebut adalah Prof. Dr. Gumilar Rusliwa Somantri, Prof. Dr. Soetanto Soehodo, Prof. Dr. Tommy Ilyas, Prof. Dr. Ir. Rinaldy Dalimi, Prof Djoko Hartanto, Prof. Dr. Hasbullah Thabrany, dan Prof Bambang P.S. Brodjonegoro. Asman mengatakan 20 anggota MWA akan menentukan pemilihan tiga calon rektor tersebut. "Masing-masing menentukan tiga orang yang pantas maju sebagai calon rektor. Jadi satu orang mempunyai tiga suara," jelasnya. MWA merupakan perwakilan dari berbagai elemen, antara lain wakil dari masyarakat, akademisi, dan mahasiswa. Beberapa nama dalam MWA yang memberi penilaian yaitu Fauzi Bowo, Purnomo Prawiro (Ketua), Alwi Shihab, Emil Salim, Hermawan Kertajaya, Rachmat Gobel, dan lainnya. "MWA akan memberikan suara pada Rabu sore sekitar pukul 16.00 WIB, dan penghitungan akan selesai sekitar pukul 17.30 WIB," jelas Asman. Setelah terpilih tiga calon rektor UI, kata Asman, maka proses selanjutnya adalah "teleconference cyber debate" di hadapan publik internal dan eksternal UI. Proses pemilihan rektor UI akan memasuki tahap akhir pada 20 Juli 2007 dengan memilih rektor UI secara definitif, untuk periode 2007-2012. Asman mengharapkan rektor terpilih memiliki integritas tinggi, idealis dan kredibilitas yang kuat serta tidak memiliki kepentingan kelompok atau golongan, tetapi kepentingan UI pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. Untuk itu, kata dia, rektor harus memiliki kemampuan manajerial, wawasan, konsep manajemen, dan motivasi untuk selalu meningkatkan kualitas dan keberlanjutan Universitas. "Rektor nantinya juga harus bersedia di evaluasi secara berkala," demikian Asman. (*)

Copyright © ANTARA 2007