Lembang (ANTARA News) - Demi membangun mental pejuang, Persatuan Bulu tangkis (PB) Djarum menggembleng atlet mudanya di Markas Zona 235 Outdoor Training Center, Cikole, Lembang, Jawa Barat, Senin dan pebulu tangkis yang dilibatkan usia di atas 15 tahun.

Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin mengatakan kegiatan yang dilakukan yaitu Outbond PB Djarum 2018 merupakan salah satu upaya untuk pembentukan karakter dan mental para atlet dalam mencapai cita-cita sebagai pebulu tangkis handal.

"Perjalanan mereka masih panjang untuk meniti tangga juara. Kadangkala ada semangat yang kendur di tengah perjalanan. Karena itu sangat penting membentuk karakter dan mental sebagai seorang pejuang dan tidak mudah patah semangat," katanya di sela menantau kegiatan PB Djarum.

Outbond PB Djarum 2018 diikuti semua atlet PB Djarum yang usianya di atas 15 tahun yang tidak masuk pelatnas sebanyak 67 atlet. Mereka meninggalkan kenyamanan yang selama ini didapat di PB Djarum. 

"Kita ingin melatih ketangguhan mereka serta mendeteksi mereka di alam terbuka. Ini seperti yang kami lakukan pada tujuh tahun yang lalu. Lokasinya juga di sini," kata Yoppy Rosimin menambahkan.

Selama mengikuti outbond, atlet muda ini harus menaklukkan tantangan di alam terbuka mulai dari Caraka Malam, Hiking, Two Rope Bridge, Sky Run, Human Jump, Rappeling, Blindman Walking, Fill The Water, Emergency Water hingga Paintball.

Selain harus menaklukkan tantangan di alam terbuka, atlet muda ini juga harus mendengarkan pemaparan oleh para pelatih PB Djarum dan penyampaian komitmen bersama para peserta. Hal ini dilakukan untuk memberi motivasi lebih bagi atlet.

"Yang jelas apa yang dilakukan atlet memiliki resiko cedera kecil. Jika ada yang berat maka kami modifikasi. Terus terang banyak atlet yang kaget karena selama ini menerima kenyamanan," kata Yoppy menegaskan.

Sementara itu, Manajer Tim PB Djarum Fung Permadi mengatakan Outbond PB Djarum 2018 tidak jauh beda dengan yang dilakukan 2011. "Namun, kami menyoroti satu hal terutama dalam hal sistem kepelatihan baik di PB Djarum maupun di Zona 235," katanya.

"Selama ini kita lebih persuasif, kekeluargaan, tapi kalau di sini mereka digembleng secara militer. Jadi jelas berbeda. Banyak yang kaget. Bahkan banyak yang kurang fokus mengikuti instruksi. Ini akan jadi bahan evaluasi kita," katanya.

Sesuai dengan rencana, tidak hanya pemain di atas usia 15 tahun yang digembleng mentalnya, namun juga pemain yang berusia di bawah 15 tahun. Mereka akan masuk ke Zona 235 pada 25-27 Februari. 

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018