Pyeongchang, Korea Selatan (ANTARA News) - Yunani, Ghana, Nigeria, Afrika Selatan menjadi negara-negara yang pertama muncul dalam parade atlet pada seremoni pembukaan Olimpiade Musim Dingin 2018 di Pyeongchang, Korea Selatan, hari ini.

Ini karena alfabet dalam Bahasa Korea yang dikenal dengan Hangeul, diawali dengan suara mirip  "g" (ji) dalam Bahasa Inggris, diikuti dengan bunyi mirim "n" (en).

Tim-tim Olimpiade selalu diawali dengan Yunani (Greece), tempat kelahirkan Olimpiade modern, dan kemudian dengan urutan secara alfabetis berdasarkan nama-nama dalam bahasa setempat yang menyelenggarakan Olimpiade, yang biasanya dalam tulisan Romawi.

Ditemukan oleh Raja Korea Sejong Yang Agung, sebagai alternatif untuk huruf China yang rumit, Hangeul adalah sistem tulisan berusia 600 tahun yang digunakan baik di Korea Utara maupun Korea Selatan.

Terlihat sebagai campuran lingkaran, garis dan persegi, Hangeul dipuji karena pendekatan aksebilitas dan keilmiahannya.

Ini sebagian karena sistem huruf ini adalah tulisan fonetis dan beberapa huruf dirancang untuk menirukan bentuk mulut si pembicara ketika diucapkan. "Orang yang bijak bisa mempelajari huruf ini dalam satu pagi. Tapi orang bodoh bisa mempeljarinya dalam 10 hari," kata Raja Sejong.

Baca juga: Diplomasi dalam bungkus upacara pembukaan Olimpiade Pyeongchang


Pewarta: -
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018