Banda Aceh (ANTARA News) - Diler resmi Toyota di Aceh, PT Dunia Barusa Aceh, menyatakan meraup 40,2 persen pangsa pasar otomotif Aceh pada tahun 2017 atau naik sebesar 1,3 persen dibandingkan 38,9 persen setahun sebelumnya.

"Alhamdulillah pangsa pasar Toyota di Aceh khususnya naik pada tahun 2017," kata Kepala Cabang PT Dunia Barusa Banda Aceh, Azhar, di Banda Aceh, Kamis.

Ia menjelaskan peningkatan pangsa pasar di Aceh tersebut juga tidak terlepas dari kepercayaan yang diberikan masyarakat di provinsi tersebut untuk menjadikan varian Toyota sebagai alat transportasi keluarga dan juga bisnis.

Toyota juga memperlihatkan dominasi model-model mereka di masing-masing segmen, seperti Kijang Innova yang menguasai 81,8 persen segmen Multi Purpose Vehicle (MPV).

Kemudian Calya meraup 71,2 persen segmen LCGC tujuh penumpang, Yaris 66,7 persen segmen city car, Avanza 67 persen segmen Low MPV, Fortuner 58,3 persen segmen Sport Utility Vehicle (SUV), Agya 6,9 persen segmen LCGC dan Rush 22,8 persen segmen Low SUV.

"Ini merupakan capaian pangsa pasar untuk penjualan mobil merek Toyota dibanding dengan rivalnya untuk masing-masing segmen yang ada," katanya.

Pihaknya juga optimistis pangsa pasar pada tahun 2018 akan meningkat seiring diluncurkannya kembali All New Rush yang dilakukan pada Januari 2018 di Banda Aceh.

Ia menjelaskan mobil varian terbaru besutan Toyota tersebut menawarkan banyak pilihan dan kelebihan yang luar biasa dibanding generasi sebelumnya yang telah di produksi perusahan tersebut.

"Sejak diluncurkan pada generasi pertama, Toyota Rush menjadi salah satu SUV terlaris sejak pertama kali diperkenalkan kepada konsumen," katanya.

Menurut dia Toyota All New Rush tersebut memiliki beragam keunggulan diantaranya fitur lebih lengkap dan canggigh, lebih tangguh, lebih aman berkendara, kenyamanan lebih dan yang paling penting adalah harga sangat kompetitif.

"Toyota All New Rush di desain untuk pelanggan yang punya ekspektasi lebih tinggi dan mobil ini sangat dinanti oleh pencinta SUV khususnya di Aceh," katanya.
Pewarta:
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018