Tokyo (ANTARA News) - Nissan Motor akan menghentikan produksi truk kecil di Eropa yang telah beroperasi selama empat dekade di tengah pengetatan standar emisi.

Pembuat mobil terbesar kedua Jepang itu akan mengakhiri produksi truk-truk kecil - tidak termasuk truk pikap - di pabrik Avila di Spanyol pada awal 2019, dan mengubahnya menjadi pabrik suku cadang mobil penumpang.

Keputusan tersebut muncul setelah perusahaan menyimpulkan bahwa investasi masif untuk memenuhi standar emisi yang lebih ketat di Eropa tidak akan layak untuk bisnis.

Pabrik Avila memproduksi lebih dari 10.000 truk NT400 bertenaga diesel setiap tahun untuk pasar Eropa.

Nissan akan menginvestasikan dana 44,1 juta dolar AS untuk mengubah pabrik dengan tambahan mesin press dan peralatan lain yang diperlukan untuk menjadi basis produksi sukucadang Nissan dan mitra utamanya dari Prancis, Renault.

Nissan memulai produksi mobil komersial berskala penuh di Eropa setelah menjadikan pabrikan otomotif Spanyol, Motor Iberica, sebagai anak perusahaannya tahun 1980-an.

Produsen kendaraan itu akan terus membuat kendaraan komersial kecil lainnya, seperti van kargo dan truk pikap, di pabrik Barcelona yang dikelola oleh anak perusahaan tersebut.

Dalam beberapa tahun terakhir, Eropa memperkuat standar emisi mobil. Untuk mencegah terulangnya skandal emisi diesel Volkswagen, kawasan itu memberlakukan kewajiban uji emisi secara ketat, termasuk uji emisi di dalam ruangan.

Jepang dan China menunjukkan komitmen untuk mengikuti langkah itu dengan mendorong pembuat mobil merombak strategi pengembangan produk mereka. Subaru memutuskan untuk menghentikan produksi dan penjualan mobil bertenaga diesel pada tahun fiskal yang dimulai pada 2020, demikian siaran Nikkei.


Penerjemah:
Copyright © ANTARA 2017