"Namun dibanding bulan sebelumnya perolehan devisa itu meningkat 27.589 dolar AS atau 3,48 persen, karena bulan Agustus 2017 hanya menghasilkan 792.837 dolar AS," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho di Denpasar, Senin.
Ia mengatakan, kerajinan anyaman itu mampu memberikan kontribusi sebesar 1,86 persen dari total ekspor Bali mencapai 44,15 juta dolar AS selama bulan September 2017, meningkat 1,08 juta dolar atau 2,51 persen dibanding bulan sebelumnya yang tercatat 43,07 juta dolar AS.
Namun dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya meningkat 3.64 juta dolar AS atau 8,99 persen, karena pada September 2016 nilai ekspor Bali hanya tercatat 40,51 juta dolar AS.
Adi Nugroho menjelaskan, kerajinan anyaman dari Bali tersebut paling banyak diserap pasaran Amerika Serikat yakni 15,69 persen, menyusul Australia 14,87 persen dan Perancis 8,67 persen.
Selain itu juga diserap pasaran Jepang 4,75 persen, Brazil 3,79 persen, Jerman 3,04 persen, China 0,55 persen, Singapura 1,48 persen, Hong Kong 0,73 persen dan Thailand 0,48 persen.
Sedangkan sisanya 45,94 persen diserap berbagai negara lainnya di belahan dunia karena aneka jenis anyaman itu sangat diminati konsumen luar negeri.
Hasil kerajinan anyaman yang digeluti para perajin di daerah pedesaan, khususnya di Kabupaten Gianyar, Bangli dan Karangasem itu merupakan salah satu dari 17 jenis komoditas hasil kerajinan skala rumah tangga yang mampu menembus pasaran luar negeri.
Hasil kerajinan anyaman itu dikombinasikan dengan rotan hasil sentuhan tangan-tangan terampil perajin setempat yang cukup diminati konsumen mancanegara, maupun wisatawan saat menikmati liburan di Pulau Dewata.
Kerajinan tersebut antara lain berupa perabotan rumah tangga dari anyaman bambu kombinasi rotan, aneka jenis patung yang unik, khas dan menarik dibuat dari akar bambu.
Perajin biasanya membuat barang tersebut dalam bentuk praktis sehingga mudah mengirimkannya ke pasaran luar negeri, ujar Adi Nugroho.
Pewarta: I Ketut Sutika
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017
