Jakarta (ANTARA News) - PT Marga Lingkar Jakarta menyampaikan bahwa obligasi proyek (project bonds) yang diterbitkannya mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 1,37 kali atau sebesar Rp1,8 triliun dari penawaran sebesar Rp1,5 triliun.

"Obligasi itu mendapatkan apresiasi positif dari investor dengan mengalami kelebihan permintaan mencapai Rp1,8 triliun," papar Direktur Utama MLJ, Edwin Cahyadi dalam peresmian pencatatan Obligasi I Marga Lingkar Jakarta Tahun 2017 di Jakarta, Kamis.

Ia menambahkan bahwa dukungan yang baik dari para stakeholder untuk obligasi proyek itu juga dapat dilihat dari hasil pemeringkatan PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), yakni idAAAsf (triple A, structured finance).

"Peruntukan dana obligasi proyek itu sebagian besar akan digunkan untuk pelunasan kredit investasi dan sisanya sebagai modal kerja," ujarnya.

Ia mengemukakan bahwa obligasi yang dicatatkan di Bursa Efek Indonesia itu berbasis jalan tol untuk ruas tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) W2 atau Kebon Jeruk-Ulujami sepanjang 7,67 kilometer yang telah beroperasi penuh sejak 2014.

Ia menyampaikan bahwa Obligasi I Marga Lingkar Jakarta Tahun 2017 itu terdiri dari seri A dengan nilai nominal Rp200 miliar berkupon 7,45 persen memiliki jangka waktu 3 tahun, seri B dengan nilai nominal Rp217 miliar (7,75 persen) berjangka waktu 5 tahun.

Kemudian, seri C dengan nilai nominal Rp299 miliar (8,30 persen) berjangka waktu 7 tahun, seri D senlai Rp320 miliar (8,70 persen) berjangka waktu 10 tahun, dan seri E dengan nilai nominal Rp464 miliar (8,85 persen) berjangka waktu 12 tahun.

Ia mengatakan bahwa sesuai karekteristiknya, jalan tol merupakan bisnis jangka panjang sehingga membutuhkan alternatif pendanaan yang juga sesuai. Penerbitan obligasi proyek ini bertujuan agar perusahaan mendapatkan bunga yang tetap selama periode pinjaman dan pembayaran pokok atas pinjaman dapat menyesuaikan kemampuan cash flow proyek.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017