CLS, melalui keterangan resminya yang diterima di Jakarta, Sabtu, menyebut ring tersebut rusak setelah Williams, pemain dengan tinggi 208 centimeter dan berat 125 kilogram, melakukan power dunk.
"Mungkin saat itu dia terlalu bersemangat melakukan dunk, sehingga membuat ring bergeser 10 centimeter ke belakang. Ringnya pun bengkok dan terpaksa harus kami las," ujar Managing Partner CLS Knights Indonesia Christopher Tanuwidjaja.
Ofisial CLS cukup direpotkan dengan "hasil karya" Williams tersebut. Bahkan, Christopher mengaku butuh 10 orang menggeser ring kembali ke posisi semula.
"Williams bilang dia kapok melakukan dunk seperti itu lagi. Namun tenang saja, kami pasti tidak akan memotong gajinya," kata dia sambil bercanda.
CLS Knights mengubah susunan tim untuk mengikuti Liga Bola Basket ASEAN. Juara IBL 2016 ini menunjuk Koko Heru Setyo Nugroho menjadi pelatih menggantikan Wahyu Widayat Jati dan telah mengontrak tiga pemain asing.
Dua pemain lain selain Brian Williams adalah power forward Duke Crews, yang sudah bermain bersama CLS sejak Liga Bola Basket Indonesia (IBL) 2017, juga ada pemain asal Thailand Frederick Lee Jones yang berposisi point guard.
Sejauh ini, CLS Knights merasa puas dengan sikap para pemain asing tersebut.
"Mereka tidak banyak menuntut dan sejauh ini selalu bersikap profesional juga bisa berbaur dengan tim. Mungkin adaptasi cuaca panas saja yang menjadi kendala. Karena itulah setiap jeda latihan pemain seperti Williams segera mencari kipas angin di sudut lapangan," tutur Christopher.
Babak reguler ABL 2017-2018 mulai digelar November 2017 hingga Maret 2018. Selain CLS, delapan tim lain yang berkompetisi di kejuaraan itu adalah Hong Kong Eastern Sports Club, Singapore Slingers, Alab Pilipinas, Nanhai Long Lions, Saigon Heat, Westports Malaysia Dragons, Mono Vampire Basketball Club dan Formosa Dreamers.
Di babak reguler, CLS dijadwalkan memainkan 20 laga, masing-masing 10 pertandingan tandang dan kandang, dengan partai pertama menghadapi tim Taiwan Formosa Dreamers di GOR Kertajaya, Surabaya, 18 November 2017.
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017
