Bandung (ANTARA News) - Warga di Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Jawa Barat, mempertahankan tradisi kurban kerbau setiap merayakan Idul Adha karena harganya lebih murah dan dagingnya lebih banyak dibandingkan hewan kurban lainnya seperti sapi.

"Karena harga sapi mahal, jadi kami warga di sini selalu kurban kerbau setiap tahunnya," kata Engkos, tokoh masyarakat di sela-sela penyembelihan kurban di Kampung Bojong Larang, Kelurahan Sukamentri, Garut Kota, Jumat.

Ia menuturkan, Hari Raya Idul Adha merupakan momentum yang ditunggu-tunggu masyarakat karena akan mendapatkan daging kurban kerbau untuk dikonsumsi.

Masyarakat Kampung Bojong Larang, kata dia, sudah 10 tahun terakhir kurban kerbau saat merayakan Idul Adha.

"Sudah 10 tahun warga menyembelih kerbau saat Idul Adha," katanya.

Ia menyampaikan, perayaan Idul Adha tahun ini warga membeli tiga ekor kerbau untuk dikurbankan dan dibagikan kepada seluruh warga.

Ia mengungkapkan, alasan kurban kerbau karena harganya lebih murah, dan bobot dagingnya lebih banyak dibandingkan dengan sapi.

"Kerbau harganya Rp14 sampai Rp19 jutaan, kalau sapi sampai Rp20 jutaan lebih, lebih mahal," katanya.

Namun warga juga, kata Engkos, ingin kurban sapi, apabila harganya tidak lebih mahal dari kerbau.

"Kami juga mau kurban sapi, kalau harganya bisa murah," katanya.

Seorang warga Garut lainnya, Suyud mengatakan, hewan kurban jenis sapi memang cukup mahal, apalagi bobot beratnya besar.

Ia berharap, harga jual sapi kurban tidak terlalu tinggi sehingga masyarakat tidak terlalu berat beban biaya untuk kurbannya.

"Harusnya pemerintah membuat regulasi tentang penjualan hewan kurban yang murah, penjual juga jangan menjual terlalu mahal untuk mencari untung besar," katanya.

Pewarta: Feri Purnama
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017