Jakarta (ANTARA News) - Rekor tak terkalahkan pemain tunggal putri Taiwan Tai Tzu Ying di turnamen Super Series yang dia ikuti sejak tahun 2016, akhirnya harus terhenti di Indonesia.

Berakhirnya rekor Tai tersebut terjadi di putaran perempat final kejuaraan bulu tangkis Indonesia Terbuka 2017  di Jakarta Convention Centre (JCC), Jumat.

Dalam pertarungan tersebut, Tai yang merupakan unggulan satu kejuaraan harus tersungkur oleh pemain Thailand Nitchanon Jindapol dalam drama tiga gim 19-21, 21-8, 17-21.

"Untuk pertandingan hari ini saya menjalaninya tidak begitu bagus dan kondisi saya juga tidak sedang baik makannya saya kalah selain tentunya banyak kesalahan yang saya buat," kata Tai selepas pertandingan.

Walau demikian Tai yang merupakan salah satu unggulan tersisa di Indonesia Terbuka dan pemegang rekor gelar Super Series sejak tahun 2016 itu, menyebut kekalahannya hari ini bukan karena dirinya terbebani.

"Tidak ada pressure apa pun hanya main tidak dalam konsisi baik dan tentu ada faktor kelelahan karena selama turnamen kesehatan saya menurun," kata Tai lagi.

Sementara itu, Jindapol yang ditemui di lokasi yang sama mengungkapkan dirinya merasa senang bisa mendapatkan kemenangan atas pemain nomor satu dunia tersebut.

"Ini pertama kalinya, dan saya sangat senang akan hal itu, saya hanya berusaha menikmati pertandingan. Walau di gim kedua saya kalah, saya terus coba dan mencoba lagi lebih keras dengan tanpa membuat kesalahan, saya senang akan hasilnya," kata Jindapol.

Dengan kemenangan ini, Jindapol seperti mendapatkan tambahan semangat berlipat dan menargetkan dirinya untuk bisa mencapai hasil maksimal di turnamen berhadiah total satu juta dolar AS ini.

"Setelah menang atas Tai, saya berharap dan ingin masuk ke final di Indonesia Terbuka 2017 ini," ujar Jindapol menambahkan.

Kekalahan Tai ini menambah daftar unggulan tunggal putri yang gagal melangkah lebih jauh setelah sebelumnya Carolina Marin (Spanyol) di putaran pertama dan Pusarla Vanekta Sindhu (India) di putaran dua.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017